PERISTIWA

Portal Faktajember : Warga Trogo Wetan , Kelurahan Antirogo Keluhkan Penggarapan Proyek Pembangunan Peningkatan Jembatan

Garapan Proyek oleh CV Karya Putra Kencana yang disoal warga. Foto By : doc Turyono.

Jember – Keinginan pemerintah untuk membangun daerah terisolir atau wilayah yang kondisinya memprihatinkan tampaknya belum difahami secara utuh dan benar. Seperti yang terjadi di wilayah lingkungan Trogo Wetan, Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari.

Pemerintah memberi bantuan proyek pembangunan peningkatan Jembatan yang menghubungkan lingkungan Trogo Wetan ke SMPN 14 Jember. Bangunan senilai Rp 144.558.000,- itu menurut tokoh masyarakat setempat terkesan digarap asal asalan

Hari ini, Jumat 25/11/22, Imam Turyono, selaku tokoh masyarakat setempat mengaku heran dengan pemborong jembatan tersebut.
Menurutnya, proyek memang sudah ada papan namanya, namun lucunya tidak mencantumkan nama CV yang menggarap. Sehingga warga sulit untuk berkomunikasi jika butuh berkoordinasi.

Imam Turyono, tokoh masyarakat Antirogo, mengeluhkan penggarapan proyek peningkatan Jembatan di Trogo Wetan. Foto By : doc Turyono

Data dilapangan seperti yang disampaikan Nurhuda tim monitoring proyek mengaku bahwa pekerjaan ini sudah sesuai dengan gambar, bahkan menurutnya lebar awal jalan itu 3,5 m, dan warga minta untuk dilebarkan sehingga menjadi 4 meter. Dia juga mengatakan kalau dirinya berusaha mendengarkan masukan tokoh setempat, dan sudah dikomunikasikan dengan CV Karya putra Kencana sebagai pihak penggarap.

“Saya Huda, tim monitoring proyek , jalan ini awalnya lebar 3,5 meter dan warga minta untuk dilebarkan, dan sudah diakomodir ” ujarnya.

Namun, apa yang di sampaikan Nurhuda di tepis oleh Arif Wibowo, Ketua RW setempat. Menurutnya, sandaran yang dibuat oleh pemborong itu berada di dalam jembatan itu lebar 30 cm memakan lebar jembatan, sehingga kanan – kiri terkepras 60 cm. Sehingga lebar jembatan semakin menyempit karena kurang 60 cm dari semula yang 3,5 M.

Arif juga menyampaikan dirinya sejak awal sudah mencoba berkomunikasi dengan pelaksana, namun kenyataannya apa yang sudah disampaikan sampai saat ini tidak ada yang diwujudkan. Andai mereka mendengar masukan kita sejak awal, mungkin kita gak akan melakukan seperti ini.

“Tidak benar apa yang disampaikan pak Huda, padahal sejak awal kita sudah beri masukan, namun sampai sekarang tak ada yang di lakukan, masak kalau sudah diperhatikan kita masih bergerak begini” tegas Arif.

Selanjutnya, Arif akan meminta penggarap untuk berhenti sementara sambil menunggu respon CV Karya Putra Kencana agar menghentikan pelaksanaan ini sambil menunggu respon CV ” tandasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum bisa berkoordinasi dengan pihak dinas PU Binamarga. (Arya)

Bagikan Ke: