BUDAYA EKONOMI OLAHRAGA PEMERINTAHAN PENDIDIKAN SOSIAL

J-HUR (Jember Hadir Untuk Rakyat) Dimata Masyarakat Desa Cumedak

H. Supardi, Kepala Desa Cumedak, Kecamatan Sumber Jambe.

Jember – Beda Koki Beda Masakan, itu kata yang cukup pas dipadankan dengan kegiatan bupati, ngantor di Kecamatan untuk melihat langsung kondisi masyarakatnya.

Program Jember Hadir untuk Rakyat atau disebut J-HUR merupakan kegiatan serap aspirasi bupati dengan seluruh kepala desa di wilayah kecamatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok sadar wisata, dan pegiat ekonomi lainnya, dan olahraga.

Kegiatan J-HUR kali ini akan diadakan di Kecamatan Sumberjambe, Hari Jumat,18 Februari 2022 dan Sabtu, 19 Februari 2022. Disana bupati membawa beberapa organisasi perangkat daerah terkait guna melakukan serap informasi sekaligus membangun sinergi diantara mereka denfan tujuan ntuk mengetahui sejauh mana pmasyarakat memahami kegiatan tersebut, berikut pendapat mereka.

H. Supardi, Kepala Desa Cumedak, Kecamatan Sumber Jambe. Kegiatan J-HUR menurutnya merupakan bentuk komunikasi pemerintah dalam hal ini bupati bersama jajarannya dengan pemimpin di wilayah, tokoh masyarakat, ulama, bahkan dengan semua stakeholder. Dirinya berharap ada komunikasi yang terbuka terkait berbagai persoalan di wilayah. Dia juga berharap, dalam kegiatan ini tidak hanya berupa kegiatan formalitas saja tanpa ada tindak lanjut nyata.

Saat ini menurutnya sudah bukan zamannya bekerja sendiri-sendiri, perlu membangun sinergi menjadikan Jember umumnya dan wilayah khususnya lebih baik. Dibutuhkan kemauan untuk merubah pola pikir, kreatif dan inovatif.

“Saya melihat kegiatan ini sangat bagus jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, artinya ada tindak lanjut yang nyata, tidak sekedar formalitas, dan butuh kemauan untuk berbuat lebih baik.” ujarnya.

Selanjutnya Supardi berharap agar bupati bisa memberi ruang lebih lebar bagi pemerintah desa dalam berbuat, mendalami potensi yang ada. Bupati juga diharapkan mendukung anggaran desa arahnya Penguatan Bumdes, sehingga Bumdes akan menjadi lembaga profit untuk kemajuan desa dan rakyatnya.

Senada juga disampaikan Sundari, (24 tahun). Perempuan dua anak ini melihat kegiatan Jember hadir untuk rakyat jangan hanya pada tataran kulit, tapi benar-benar lahir dari sebuah niat menjadikan desa sebagai partner membangun Jember. Pemerintah harus hadir di semua lini, termasuk bisa memberikan solusi terkait penguatan UMKM dan IKM. Dua hal tersebut bisa jadi kekuatan untuk menggugah kembali ekonomi yang lesu dalam dua tahun terakhir. Pemerintah juga harus hadir disektor pertanian, sektor perdagangan, dan industri pariwisata di masing-masing desa

“J-HUR jangan hanya sekedar kegiatan formalitas tanpa tindak lanjut, banyak hal yang butuh sentuhan langsung bupati melalui OPD. Di sisi pembinaan UMKM dan IKM butuh keseriusan, agar pelaku UMKM dan IKM bisa eksis karena pemerintah hadir secara nyata.” ujarnya.

Agus Sugianto, Pembina Olahraga Pencak Silat “Elang Putih”

Agus Sugianto : ” Olah Raga Juga Butuh Sentuhan”

Agus Sugianto, tokoh muda yang konsen dibidang olahraga Pencak Silat pun ikut bicara soal J- HUR dan manfaatnya bagi perkembangan dunia olahraga di Jember.

Dirinya sempat prihatin melihat pembinaan olahraga oleh pemerintah belum optimal. Banyak hal yang menjadi penyebabnya, salah satunya minimnya komunikasi dan imformasi terkait perkembangan olahraga secara menyeluruh. Dia mencontohkan, Olahraga Pencak Silat yang selama ini di tekuninya terlihat belum bisa berkembang pesat. Berbeda dengan di kota, padahal menurut bapak tiga anak tersebut, kualitas pesilat desa tidak bisa dipandang sebelah mata. Banyak pesilat desa yang mampu menjuarai event tertentu, baik lokal maupun regional. Sehingga perlu dicari akar persoalannya agar olah raga bisa terangkat.

“Saya berharap dengan program J-HUR ini, ada komunikasi aktif antara bupati, camat, kepala desa dan pegiat olahraga. Sehingga bisa mengurai persoalan yang ada, disini butuh kebersamaan dalam membangun, kalau bahasa bupati itu sinergi dan kolaborasi” ujarnya. (Arya)

Bagikan Ke: