PEMERINTAHAN PERISTIWA

Tanah Longsor Puluhan Tahun, Ditinjau Bupati

Bupati didampingi beberapa staf, melihat langsung kondisi tanah longsor. Taken By : Hairullah

Jember – Program sambang wilayah yang dikemas dalam “Wes Wayae Jember Berbagi” merupakan program kunjungan bupati ke berbagai wilayah kecamatan, dengan kegiatan yang menyentuh langsung terhadap masyarakat. Selain membagikan KPM BLT, bupati juga menyerahkan SK bagi GTT dan PTT.

Dan yang menarik, dalam kegiatan itu, bupati memberi bantuan kepada masyarakat yang kesulitan mendapatkan minyak goreng. Dengan menggandeng beberapa stakeholder melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian masyarakat dipermudah mendapat minyak goreng. Fantastisnya, pemerintah Kabupaten Jember, berhasil menggelontor minyak goreng sebanyak 5,4 ton perhari.

Untuk program Jember wes Wayae, Jumat, 15 April 2022, Kecamatan Balung jadi sasaran kunjungan. Bupati menyempatkan bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Setelah itu, bupati didampingi beberapa media, melihat langsung kondisi tanah longsor yang sudah puluhan tahun.

Longsornya, tepat diatas aliran sungai milik provinsi, yang diatasnya merupakan jalan utama antar desa dari Balung Kulon dan Balung Lor. Jadi roda 2 dan roda 4 setiap hari sangat ramai sekali. Kepada sejumlah media bupati mengatakan, longsor ini tepat diatas sungai Bedadung. Sedangkan jalannya ini telah masuk multiyears. Kalau mau diperbaiki bisa saja, namun tidak bisa maksimal.

“Harus diproteksi dulu, ini kan tanah pengairan dan banyak bambu. Bambu ini bisa dulu ditancapkan untuk bisa menjadi penguat.” Ujarnya.

Lebih jauh Bupati mengatakan pihaknya sudah berkirim surat ke Provinsi, memberitahukan, namun jika terlalu lama, kita harus bergerak. Dan ini tidak besar biayanya.

“Jadi bambu-bambu ini dibuat terucuk sementara untuk penguat dan dalam waktu 3 tahun masih bisa bertahan.” Imbuhnya.

Pantauan media ini, longsor sungai Bedadung ini, telah puluhan tahun terjadi. Namun pihak pengairan Provinsi belum melakukan hal yang berarti, dan akan berakibat fatal. Pantauan media ini, longsor sungai Bedadung itu, telah puluhan tahun terjadi. Namun pihak pengairan Provinsi belum melakukan hal yang berarti. (Arya)

Bagikan Ke: