PEMERINTAHAN PERISTIWA

Portal Faktajember : Jembatan Longsor Di dusun Jereng Di tinjau Bupati Jember

Bupati Jember ,Ir. H. Hendy Siswanto, S.T., IPU, saat meninjau jembatan Longsor, di dusun Jereng, Desa Gugut , Kecamatan Rambipuji, Rabu, 11/1/23. Foto by : Hairullah.

Jember – Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto, ST., IPU., meninjau kondisi jembatan yang berada di Dusun Jereng Barat Desa Gugut, Kecamatan Rambipuji, pada Rabu (11/1/2023) siang.

Hadir mendampingi bupati di antaranya Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Jupriono dan Ketua Komisi C DPRD Jember Budi Wicaksono.

Tiba dilokasi Jembatan, Bupati memantau kondisi jembatan yang mengalami longsor pada sisi timur jembatan. Pada waktu yang sama, warga dan petugas bergotong-royong memasang bronjong agar tak kembali terjadi longsor dan supaya jembatan dapat segera digunakan warga sekitar. Bupati Hendy menerangkan, jembatan berada di sungai yang membentang selebar 20 meter memang berisiko mengalami banjir.

“Melihat bebatuan di sini, merupakan bebatuan yang berasal dari gunung. Jika jembatan tidak diproteksi dengan bagus, kemungkinan bisa longsor kembali,” terangnya.

Warga bergotong royong memasang Bronjong untuk menahan jembatan agar tidak longsor kembali. Foto by : doc Kominfo.

Sementara itu warga sekitar segera membuat proteksi sementara. Menurut Bupati, ada sejumlah warga yang berasal dari desa saling bahu-membahu. Mulai warga dari Desa Gugut, Kecamatan Rambipuji; Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti; hingga warga dari Desa Banjarsari, Kecamatan Bangsalsari.

“Bronjong ini sifatnya sementara,” tegasnya.

Oleh karena itu, Pemkab Jember melalui Dinas PU Bina Marga dan SDA perlu bergerak cepat dalam memperbaiki jembatan itu

“Kami harus segera membuat kebijakan,”

Nantinya, bakal membuat pondasinya saja, atau jembatan akan dilebarkan karena menjadi jantung dari warga tiga desa itu.

Selanjutnya dia mengatakan, memperbaiki jembatan menjadi penting dan harus segera dilakukan daripada melebarkan jembatan. Sebab, memakan waktu lama lantaran masih harus membebaskan lahan milik warga dan PTPN.

Lanjut Hendy, keberadaan jembatan itu menjadi penting untuk segera diperbaiki. Sebab, menjadi jantung penghubung warga dari tiga desa. “Misalnya, anak sekolah tadi. Jarak rumah dan sekolahnya hanya selangkah, tapi kalau ndak ada jembatan, mereka bisa memutar berkilo-kilo jauhnya,” paparnya.

Dia juga mengatakan proses belajar dan mengajar bakal terganggu.

Dilapangan terlihat selain warga dan beberapa petugas, tampak juga tiga pilar ikut gotong royong bersama warga sekitar. Bahkan mereka bahu membahu dan menyatu dengan warga. (Bis)