Jember – Menyelesaikan Problem stunting ternyata tidak semudah membalik tangan, butuh penanganan sejak pra nikah. Hal tersebut disampaikan Henry Wulandari, bidan pustu Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari, Jumat, 15/11/24 di kantornya.
Menurutnya untuk mencegah munculnya stunting baru, butuh kerja keras dalam memantau perkembangan remaja putri sejak bangku sekolah menengah. Para siswa remaja putri itu akan diperiksa apakah mereka mengalami kekurangan darah atau tidak, jika kekurangan mereka akan diberi tablet penambah darah yang di minum seminggu sekali, agar tidak mengalami anemia, dan itu terus di pantau sampai mereka mau nikah.
Baca Juga : Kemkomdigi Tutup Akun Judi Online Populer di Telegram
Setelah itu, ada program pendampingan calon pengantin, di sini calon akan kembali diperiksa apakah mengalami gejala anemia, jika iya catin tersebut akan kembali di beri tablet penambah darah , kemudian ditingkatkan dengan melihat lingkar lengan atas, jika belum ideal terus dilakukan penanganan.
Henry juga menjelaskan, saat ibu hamil di usia 1-3 bulan, mereka akan diberi tablet penambah darah agar mereka tidak anemia, karena anemia itu salah satu faktor penyebab stunting. Jika ibu hamil ada yang anemia dan hemoglobin nya rendah maka akan diberikan PMT atau pemberian makanan tambahan.
Saat disinggung, bagaimana angka stunting itu bisa diturunkan, dengan lugas perempuan murah senyum tersebut mengatakan stunting kalau sudah terjadi sulit di rubah, yang bisa dilakukan adalah mencegah terjadinya stunting baru.
“Stunting itu kalau sudah terjadi sulit di rubah, yang bisa dilakukan adalah mencegah terjadinya stunting baru, dengan jalan melakukan pembinaan sejak perempuan itu usia remaja”, ujarnya. (Ary)