
Jember – Ada yang menarik dalam penyerahan penghargaan Anubhawa Sasana, dari Kementrian Hukum dan HAM di pendopo Wahya Wibawa Graha, Senin, 2 Oktober 2023.
Salah satunya dari Kepala Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Adi Purnomo. Dia mengaku bangga dan senang luar biasa atas penghargaan yang baru diterimanya.
Menurutnya, penghargaan ini sebuah tantangan bagi dirinya, utamanya dalam menghadapi tingginya angka perkawinan usia dini. Selain itu, persoalan yang harus dipikirkan oleh semua stake holder di desanya adalah perlu kerja keras dan kerja cerdas.
Dia juga mengaku, tantangan terberat adalah bagaimana membuat masyarakat didesanya lebih sadar akan pentingnya memahami hukum dengan baik. Utamanya jika sudah dikaitkan dengan pernikahan dini. Karena banyak faktor yang menyebabkan pernikahan dini itu muncul, dan ini perlu peran semua pihak untuk memberi pemahaman kepada mereka.

“Penghargaan Anubhawa Sasana, antara bangga dan tantangan”. Foto by : faktajember.
Saat ditanya tentang stunting itu sendiri, Adi mengaku tidak terlalu berat karena di desanya hanya hitungan jari penyandang stunting, itu karena berkat kerja keras semua pihak, mulai dari puskesmas, kader, RT /RW bahkan tokoh masyarakat dilibatkan.
“Penghargaan ini membuat saya bangga dan juga menjadi tantangan bagi dirinya kedepan. Karena harus memberikan pemahaman hukum kepada warga masyarakat desa, dan yang paling terberat adalah menyadarkan soal dilarangnya pernikahan dini, karena banyak faktor penyebabnya, sehingga dibutuhkan peran semua stakeholder untuk memberi penyadaran hukum” ujarnya.
Baca Juga : Bupati Jember Mengajak Masyarakat Bersatu untuk Mempertahankan NKRI
Tidak hanya Adi Purnomo yang memiliki tantangan besar setelah mendapat penghargaan. Di wilayah kotapun demikian, seperti yang disampaikan lurah Antirogo, Hariyanto. Penghargaan ini sebagai amanah bagi dirinya agar lebih keras dalam memberi penyadaran hukum. Masyarakatnya yang heterogen membuatnya harus memaping mana yang perlu penekanan dan mana yang perlu cukup dipantau perkembangannya.
“Ya tentunya bangga dengan penghargaan ini, namun dibalik itu semua ada tugas yang harus dituntaskan yakni memberi pemahaman atau penyadaran hukum pada masyarakat, dan itu butuh seni atau cara dan kerja serius” ujarnya. (Bisma)