EKONOMI PEMERINTAHAN PERISTIWA Uncategorized

Pelaku UMKM Berharap Porprov di Jember Membawa Berkah

Owner Tape Mayangsari UMKM Jember

Jember – Pelaksanaan pekan olahraga provinsi ke-7 yang akan dibuka, dan dilaksanakan di Jember, diharapkan mampu membawa efek ekonomi pelaku umkm. Hal ini disampaikan Widya, 21 pemilik produk olahan tahu bakso P. Kumis, Selasa, 15 Februari 2022.

Menurutnya Porprov merupakan event tingkat Provinsi yang punya potensi luar biasa bagi UMKM di Jember. Dirinya berharap, dinas terkait bisa saling sinergi, kolaborasi guna menyokong kegiatan tersebut.

Produk Tahu Bakso Pak Kumis UMKM Jember

Selama ini, sejak di launchingnya Jember sebagai tuan rumah dan tempat pembukaan event olahraga dua tahunan tersebut, belum ada woro-woro dari instansi terkait, khususnya yang membidangi UMKM dan IKM. Padahal, jika sejak awal dikomunikasikan, pegiat UMKM bisa lebih mempersiapkan dengan baik.

Produk Tahu Pak Kumis milik Widya, UMKM Jember

“Saya hanya dengar kabar dari tetangga kalau bakal ada gelaran Porprov, tapi belum jelas kapan, sebagai pelaku UMKM, dirinya berharap Porprov bisa berdampak pada pelaku UMKM, bisa jadi sovenir, camilan atau makanan tambahan” ujarnya.

Saat disinggung, apa sudah pernah di infokan oleh dinas yang menangani UMKM, dia dengan cepat menjawab.

“Belum om, semoga segera ada kabar, paling tidak kita bisa siap siap”

Senada dengannya, Intan, (25 tahun) pemilik produk Sambal serai ini juga butuh support agar produk UMKM bisa jadi pendamping atau konsumsi para tamu yang datang .

Untuk itu dirinya berharap bupati bisa memantau langsung sejauh mana dinas terkait bersinergi. Sebab terobosan bupati yang meminta semua organisasi perangkat daerah bersinergi, kolaborasi, akselerasi menuju ke kreativitas, inovatif dan produktif gak mungkin tercapai jika implementator di tingkat OPD gak bergerak, dan hanya bergerak kalau anggaran.

“Saya berharap bupati bisa lihat langsung sejauh mana OPD menjalankan program sinergi, kolaborasi dan akselerasi, karena sebagus apapun jika pelaksana tidak menjalankan ya tetap jalan ditempat” urainya.

Intan juga mengatakan, saatnya bupati tempatkan orang yang bisa dan mau kerja, tidak selalu menunggu anggaran.

Ditempat terpisah Hasan, 27 (tahun) Owner Tape Mayangsari menyambut baik harapan dua teman sesama UMKM, dirinya justru berharap ada sentuhan nyata dari instansi terkait terhadap keberadaan UMKM.

Hasan juga ada sentuhan kepada pelaku UMKM yang mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi daerah, baik dari sisi pelatihan management perusahaan, teknik desain, maupun pemasaran digital, bahkan dirinya berharap ada perhatian serius dari pemerintah atas nasib UMKM dimasa Pandemi seperti sekarang.

“Saya sepakat dengan keinginan kawan kawan pelaku UMKM tersebut, malah bisa lebih di tekankan pada sisi pelatihan management perusahaan, desain produk bahkan ke akses pasar dan modal” harapnya. (Arya)

Bagikan Ke: