| faktajember.com | Peristiwa | Minggu, 26 Januari 2020 | 09.47 WIB |
Sumbersari – Gedung pelayanan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Kabupaten Jember, Jawa Timur, dinilai kurang memadai untuk pelayanan yang prima kepada pemohon paspor.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Jember Kartana di sela-sela jalan santai memperingati Hari Bakti Imigrasi ke-70, Minggu, 26 Januari 2020.
Kartana menjelaskan, ruang pelayanan paspor saat ini sangat sempit. Kondisi ini terjadi karena luas lahan kantor sudah tidak bisa dikembangkan.
Ia menyebut, untuk menyediakan lahan parkir saja pihaknya kesulitan. Karena itu, untuk peningkatan pelayanan agak susah.
“Apalagi untuk mengembangkan pelayanan yang lebih prima. Kayaknya agak sulit,” ungkap Kartana kepada sejumlah wartawan.
Namun demikian, Kartana menegaskan, pihaknya akan tetap berupaya supaya pemohon nyaman menunggu di ruang pelayanan.
Untuk mengatasi kendala lahan tersebut, Kartana mengaku akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Jember guna mendapatkan lahan yang lebih luas.
Jika sudah mendapatkan lahan, terang Kartana, pihaknya akan mengajukan anggaran kepada Kementerian Keuangan untuk pembangunan gedung yang lebih bagus lagi.
“Barangkali Pemkab Jember berkenan menghibahkan tanah. Kalau sudah ada tanah, kami sudah bisa mengajukan pembangunan kepada kementerian untuk bisa dibangun gedung yang lebih layak lagi,” katanya.
Kartana mengakui selama ini belum berkoordinasi dengan Pemkab Jember. Namun, ia merencakan koordinasi itu pada tahun ini.
Menurutnya, agar bisa memberikan pelayanan yang ideal, perlu lahan seluas 10.000 meter persegi. Luasan ini bakal bisa untuk lahan parkir dan membangun gedung pelayanan yang layak.
Saat ini, luas lahan gedung Kantor Imigrasi Kelas II TPI Jember seluas 1.300 meter persegi. Tentu saja kurang memadai untuk pelayanan paspor bagi empat kabupaten.
“Ini sudah sangat sempit sekali,” katanya. (achmad)