PERISTIWA

Bupati Faida Tolak Tambang Emas, PMII Bantu Galang Tanda Tangan

PMII Cabang Jember menggelar aksi damai menolak tambang emas di Kecamatan Silo.

faktajember.com – Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR telah menunjukkan komitmennya untuk menolak pembukaan tambang emas di Kecamatan Silo. Hal ini dapat diketahui melalui akun pribadi Bupati Faida di facebook.

Pada awal statusnya, Bupati Faida merasakan kegelisahan warga Jember terkait dengan keluarnya surat keputusan (SK) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

“Warga Jember yang saya cintai. Saat ini di tengah masyarakat ramai terkait keluarnya Surat Keputusan Kementrian ESDM No. 1802 K/30/MEM/2018 tentang Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) dan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) Periode 2018. Dalam surat tersebut ikut disebut Blok Silo seluas 4 ribuan hektare yang terletak di Kecamatan Silo, Jember, Jawa Timur masuk sebagai kawasan tambang emas yang dapat diekploitasi.”

Elemen masyarakat yang gelisah itu diantaranya mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Jember, yang melakukan aksi damai di depan Pemkab Jember, Kamis (20/9/2018)

Berikutnya, perempuan pertama yang menjadi Bupati Jember ini menegaskan sikapnya menolak rencana tambang emas di Kecamatan Silo. Ini pula yang menunjukkan komitmen yang kuat. Perhatikan kata “menolak”.

“Selama saya masih jadi Bupati Jember, saya akan penuhi janji saya MENOLAK tambang emas di Silo. Itu Janji saya.”

Kemudian dijlentrehkan langkah dan upaya yang telah dilakukan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat tersebut, diantaranya melayangkan surat dan berbicara langsung dengan Menteri ESDM.

“Saya sudah melayangkan surat keberatan ke Gubernur Jatim dan Menteri ESDM. Bahkan saya telah berkomunikasi dengan menteri ESDM terkait aspirasi rakyat Jember yang menolak tambang Silo.”

Hasil komunikasi tersebut juga disebutkan dalam akun Bupati Faida itu. Bahwa SK menteri terkait tambang emas Silo bisa dibatalkan. Pemerintah pusat pun memberikan respon timbal balik.

“Menurut Bapak Mentri SK tsb dapat dibatalkan. Oleh karenanya Bupati diminta menyampaikan keberatan masyarakat melalui surat resmi kepada Gubernur dan selanjutnya Gubernur bersurat pada Menteri ESDM atas aspirasi masyarakat Jember.”

Dalam perjuangan menolak tambang di Kecamatan Silo, Bupati Faida berharap langkahnya dan langkah masyarakat yang menolak tambang mendapat ridho Allah SWT.

“Semoga Allah SWT meridhoi setiap langkah kita semua. Aamiin.”

Tak lupa, di akhir tulisannya, Bupati Faida meluapkan harap dan rasa cinta kepada rakyat Jember.

“Damailah Jemberku”

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Internasional pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Heri Listiantoro menjelaskan surat yang telah dilayangkan membutuhkan bukti tanda tangan masyarakat yang melakukan penolakan.

Hal ini disampaikan Heri usai menemui mahasiswa PMII Cabang Jember yang melakukan aksi di depan kantor Pemkab Jember.

Tanda tangan tersebut akan memperkuat surat keberatan yang telah dikirm ke pemeritah pusat melalui pemerintah provinsi bahwa masyarakat Silo menolak tambang.

“Kita baru meluncurkan surat saja. Mungkin berikutnya kita akan meminta kepada masyarakat dukungan, dukungan bahwa bupati sudah keberatan untuk Blok Silo itu ditetapkan sebagai wilayah tambang,” jelasnya.

Koordiantor aksi damai Roni Ardiansyah menyebut dampak pertambangan di Kecamatan Silo bisa mengancam sumber mata air yang dibutuhkan oleh petani dan bakal merugikan sekitar 47 ribu warga Silo.

Setelah bertemu dengan Heri Listiantoro, Roni berjanji akan menggalang tanda tangan masyarakat Silo. “Kami akan mengumpulkan tanda tangan warga terkait hal tersebut, terkait penolakan (tambang),” tegasnya. (mad)

Bagikan Ke:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.