Jember – Kabar pemilihan kepala daerah di Jember mulai ramai, banyak bakal calon muncul, membuat situasi politik Jember mulai menghangat.
Dibeberapa sudut warung kopi, cafe, sampai di poskamling banyak membahas siapa bakal calon yang mendapat tiket maju ke Pilkada mendatang.
Munculnya Gus Fawaid, kader partai Gerindra, membuat kalkulasi pertarungan bakal calon semakin heboh.
Gus Fawaid bisa sedikit agak tenang, karena partainya memiliki 10 kursi di parlemen, sehingga Gerindra bisa mengusung nya tanpa harus berkoalisi dengan partai lainnya.
Disisi lain, Hendy Siswanto, petahana yang awalnya belum kepikiran maju lagi, ternyata berubah pikiran, bahkan dalam penjaringan di Partai PDIP, suami Kasih Fajarini itu daftar paling awal. Setelah itu dia juga mendaftar ke Partai Kebangkitan Bangsa.
Dari sisi politik, petahana memiliki sedikit kelebihan dari bakal calon yang lain. Sebagai penguasa, paling tidak petahana sudah dikenal oleh pejabat dan keluarganya, belum lagi pendukung fanatisnya akan terus mengawal dan berupaya meraih kembali kemenangan, walau kabar yang berhembus, banyak tim petahana kecewa, karena janji-janji petahana banyak tidak di tepati.
Muncul juga bakal calon bupati wajah lama, yakni mantan bupati Jember dr. Hj. Faida. Ibu kaum duafa ini kembali ingin bertarung dan memenangkan dalam pilkada mendatang. Berbagai aktivitas dilakoninya, termasuk berbelanja dengan anak yatim yang videonya viral di media sosial.
Gerakan ini tentunya bukan sekedar kegiatan berbagi rezeki buat anak yatim, bahkan banyak kalangan menafsirkan gerakan itu sebagai upaya meraih simpati kaum duafa.
Gerakan Hj. Faida bersama anak yatim itu bukan hal yang baru, sebelum ada kabar pelaksanaan pilkada, Ibu dua putra itu sudah melakoninya.
Semua bakal calon bebas berkreasi, termasuk berbagi dengan anak yatim, kaum duafa dan yang lainnya.
Hj. Faida tinggal membangun kembali, komunikasi dengan partai politik, dimana disaat dirinya menjadi bupati, komunikasinya kurang baik.
Banyak cara yang bisa digunakan, yang pasti mengejar tiket adalah pintu pertama baginya agar bisa kembali bertarung di Pilkada mendatang, jika tidak, jangan harap tiket bisa diraih, kecuali kembali maju melalui jalur independen.
Baca Juga : Bawa Sabu 71,66 Gram, Pria Asal Lumajang Di amankan Polres Probolinggo
Bakal calon yang lain adalah, Drs H. Achmad Sudiono, SH. Msi, MPSI. Popularitas Achmad Sudiono tak perlu diragukan lagi, gaya komunikasinya yang merakyat, dan “Owehan” membuat mantan kepala dinas pendidikan di era bupati Mza. Djalal sangat dikenal dikalangan masyarakat umum, pendidikan dan pesantren.
Bahkan hampir seluruh pesantren di Jember pernah merasakan sentuhannya, utamanya kesempatan santri memperoleh beasiswa untuk sekolah
Achmad bisa saja menjadi bintang di pilkada mendatang, berbagai dukungan siap menghantarkannya memimpin Jember. Tinggal bagaimana Achmad dan timnya mampu menerobos lobang menuju rekomendasi Partai.
Seperti yang disampaikan Drs. Sp, 64 tahun, kepada media ini, Sabtu, 4/5/24. Mantan birokrat pemkab Jember di era Bupati dr. Hj. Faida mengatakan, kalau Achmad punya kunci masuk ke Partai politik, dan mendapat rekomendasi, bisa jadi pertarungan di pilkada 2024 mendatang bakal menarik.
Dia juga mengatakan pro kontra atas kemunculannya itu sudah biasa , “tidak ada Gading yang tak retak” semua manusia tidak ada yang sempurna.
“Bicara pilkada Jember mendatang sangat menarik, terlebih dengan munculnya Drs. H. Achmad Sudiono sebagai salah satu bakal calon.
“Saya tau, Achmad punya pendukung fanatis yang real, kehadirannya sangat ditunggu masyarakat, baik masyarakat umum, masyarakat pendidikan terlebih masyarakat pesantren, semoga ada takdirnya”, ucap kakek dua cucu tersebut.
Selanjutnya dia juga melihat peluang masing-masing bakal calon cukup merata, tinggal bagaimana mereka cerdas dalam menentukan langkah.
Pewarta : Bisma
Editor. : Arya