Fakta Jember – Data pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Jember mencatat pada tahun 2023 usia produktif lebih mendominasi.
Hal ini diungkap Kasi Pemanfaatan Data Inovasi dan Pelayanan pada Disdukcapil Jember M. Agus Khusnul Mufid saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis 25 Juli 2024.
Mufid mengatakan, berdasarkan data tahun 2023 jumlah penduduk usia produktif lebih mendominasi sebesar 70 persen.
Jumlah total penduduk di Kabupaten Jember sendiri mencapai angka 2.605.922 jiwa.
Lebih lanjut Mufid menjelaskan, terdapat tiga kategori usia.
Pertama usia 0 – 14 atau usia muda. Ini merupakan usia yang belum bekerja atau masih bergantung pada orang tua. Jumlahnya 20,68 persen.
Kedua, usia 15 – 64 atau usia produktif. Artinya, penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif ini memiliki jumlah paling besar, yakni sekitar 70 persen.
Ketiga, 65 tahun lebih atau usia tua. Jumlahnya berkisar 9 persen.
Usia produktif yang meningkat merupakan bagian dari bonus demografi.
Kondisi ini akan menjadi manfaat dan tantangan tersendiri untuk pemerintah.
“Artinya, pemerintah harus mampu menyediakan lapangan pekerjaan, baik itu nanti melalui sektor swasta, pemerintah, maupun sektor-sektor lainnya,” terang Mufid.
Lapangan pekerjaan itu sangat diharapkan mampu menyerap usia produktif.
“Hal inilah yang akan menggerakkan roda ekonomi, karena masih pada usia-usia aktif bisa bekerja,” terang Mufid tentang manfaat bonus demografi.
Dari perspektif administrasi kependudukan, masih terang Mufid, bonus demografi akan mempengaruhi target nasional.
Target nasional yang dimaksud adalah target kepemilikan dokumen kependudukan yang diberikan oleh Dirjen Dukcapil setiap provinsi, kabupaten, atau kota.
“Meningkatnya jumlah penduduk otomatis secara searah akan meningkatkan kebutuhan masyarakat terkait validitas dokumen,” jelasnya.
Mufid mencontohkan, meningkatnya kepemilikan Akta, KK, ataupun KTP elektronik.
Bonus demografi ini berpengaruh pada pencapaian terhadap target nasional kepemilikan dokumen kependudukan.
Terkait munculnya pengaruh bonus demografi terhadap target nasional tersebut, Mufid berharap diimbangi dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap arti penting mengurus admindukcapil.
Pihak Disdukcapil Jember sendiri tidak tinggal diam untuk memenuhi target nasional kepemilikan dokumen admindukcapil.
Upaya sosialisasi dan kerja sama layanan melalui pihak desa atau kecamatan untuk memudahkan masyarakat, terus dilakukan.
“Itu adalah upaya-upaya kami dalam menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat untuk memvalidkan dokumennya,” ujar Mufid.
Meski demikian, Mufid juga menyayangkan masih banyak masyarakat yang berpikir mengurus admindukcapil itu sulit dan mahal.
Secara tegas Mufid mengatakan Disdukcapil Jember sudah memberikan banyak alternatif pelayanan.
Layanan admindukcapil bisa melalui kecamatan, desa, dan beberapa aplikasi yang telah disediakan.
Semua layanan itupun gratis. Tidak berbayar.
Apabila ada yang berbayar, Mufid tegas menyatakan itu bukan standar Disdukcapil Jember.
“Kami tekankan, bahwa pelayanan semua itu gratis. Apabila ada yang berbayar, bukan bagian dari standar layanan kami,” tutup Mufid. (achmad)