faktajember.com – Bupati Jember Faida kembali menyatakan komitmennya kepada dunia silat untuk menjadikan silat sebagai satu olahraga yang diikuti oleh pelajar.
Program satu pelatih silat untuk setiap sekolah itu disampaikan kepada ribuan pesilat yang berkumpul di Jember Edu Garden (JEG) di Kecamatan Ajung, Senin, 17 Desember 2018.
Sedikitnya 23 perguruan pencak silat se-Kabupaten Jember berkumpul di JEG untuk menggelar festival pencak silat.
Sebelum menyatakan komitmennya, Bupati Faida mengingatkan para pesilat bahwa pihaknya pernah berjanji untuk mendistribusikan pelatih dengan kreteria yang telah ditentukan ke sekolah-sekolah.
“Kita akan membuat anak-anak di Jember mengenal minimal satu cabang bela diri. Apapun perguruannya, yang penting anak-anak mengenal satu bela diri,” tegas bupati.
Dengan program tersebut seluruh siswa, baik negeri maupun swasta, mempunyai kemampuan bela diri. Program ini juga untuk kalangan pondok pesantren.
Tentang festival pencak silat, bupati menilai momen ini sebagai bentuk pertunjukan kekuatan. “Kita adalah persatuan kekuatan, kita adalah gotong royong,” ujar bupati.
“Gotong royong ini akan kita wujudkan dengan setiap sekolah ada satu pelatih bela diri di seluruh sekolah Kabupaten Jember, baik negeri maupun swasta,” imbuhnya.
Ribuan pesilat dari berbagai perguruan yang datang di JEG, bagi bupati, menunjukkan warga pencak silat bisa menjadi teladan persatuan. Para pesilat bisa menjadi teladan bagi masyarakat yang cinta damai dan cinta persatuan.
“Hari ini kita tunjukkan kepada dunia, bahwa masing-masing perguruan tinggi bisa bersama-sama menunjukkan kebolehannya dalam satu barisan, kehebatan, kekompakan pesilat Kabupaten Jember,” tuturnya.
Festival Silat ini, terang bupati, akan diadakan setiap tahun, karena silat juga bagian penting dari pembangunan Kabupaten Jember.
Surya Paloh, tokoh nasional yang diundang dalam festival itu, mengaku menyambut dengan suka cita dan berbangga hati dengan digelarnya festival silat. Menurutnya, Jember satu-satunya kabupaten yang mengorganisir perguruan pesilat yang lebih kokoh dan kuat secara rapi.
“Bahkan akan menjadi pelajaran di sekolah, itu hanyalah Jember,” kata Surya Paloh dalam sambutanya. Menurutnya, langkah ini adalah langkah awal yang baik. Awal yang bisa memberikan sesuatu langkah yang lebih positif kedepan.
“Tetaplah berjuang dengan satu tekad. Semangat di diri kalian, seraya terus berlatih supaya kemampuan di diri kalian akan menjadi lebih baik,” pesannya.
Surya Paloh juga mengatakan, Jember mengandalkan pesilat muda supaya menjadi pertahanan Jember, sehingga tidak mudah diadu domba atau dipisahkan dari kedaulatan bangsa. “Jember adalah Jember lambang kerukunan dan kedamaian,” Surya Paloh. (achmad)