SOSIAL

Portal Faktajember : Cerita Pilu dibalik Kepergian Faiqotul Hikmah dan Noval Prima Aulia, Korban Tragedi Kanjuruhan

Sofiya, ibu Almarhumnah Faiqotul Hikmah, Sangat sedih dengan kepergian anak bungsunya. Foto by : faktajember.

Jember – Kepergian Faiqotul Hikmah, salah satu korban Tragedi Kanjuruhan Malang, sangat menyedihkan bagi ibu dan keempat saudaranya. Faiz, demikian korban dipanggil merupakan bungsu dari lima bersaudara anak dari pasangan Ahari dan Sofiya.

Kepergiannya ke Malang untuk melihat langsung pertandingan Arema club kesayangannya dengan Persebaya merupakan keinginannya yang tak bisa dibendung Bahkan, menurut sang ibu, Faiz itu sudah mempersiapkan sejak lama, bahkan beli tiketpun sudah memesan lebih dulu lewat saudara temannya yang di Malang.

“Tak ada firasat apapun sebelum kepergiannya” ujar Ibu korban.

Sofiya mengatakan, kalau jauh sebelum kejadian itu putrinya sudah menyiapkan segalanya, mulai bersih bersih kamarnya, membeli tegel untuk rumah dan kamarnya. Bahkan Almarhumah janji untuk memperbaiki tegel bagian depan rumahnya.

“Sabar dulu ya Mak, untuk bagian depan nunggu ya” ujarnya kala itu, kata sang ibu.

Selain itu, Almarhumah terlihat lebih manja dari biasanya, bahkan minta disuapin kalau sarapan. Sofiya juga menceritakan kalau putri bungsunya itu sudah ditinggal pergi bapaknya saat masih kecil. Dan lucunya dia suka sepak bola, dimana Arema main dia selalu menonton, padahal kakaknya yang laki laki malah tidak suka.

Yang mengganjal dari pihak keluarga adalah, saat keluarga masih harus dibebani biaya Ambulance yang mengantar jasad putrinya.

Fandy, kakak sulung Noval Prima Aulia
“Noval Tidak pamit saat Pergi ke Malang”. Foto by : faktajember.

Kepada kepala Dinas Sosial, kakak Almarhumah mewakili keluarga menginformasikan tentang biaya Ambulance sebesar Rp 2,5 juta. Mendapat bisikan seperti itu, kepala Dinas Sosial, Helmi sempat terkejut, dan prihatin dengan kejadian itu.

Berbeda cerita dengan yang dialami keluarga korban Noval Prima Aulia. Korban yang sudah yatim piatu itu, justru tidak pamit saat pergi ke Malang. Ini disampaikan Fandy, kakak sulung Noval.

Baca Juga :  Dihadiri Bupati, Wakil Bupati dan Tokoh Ulama, Warga Dusun Baban Barat, Desa Mulyorejo Gelar Tasyakuran

Menurut Fandy adiknya pergi tidak pamit, karena kalau pamit pasti dirinya tidak mengijinkan, karena Senin, tgl 3/10/22 dirumahnya akan digelar selamatan 1000 hari kedua orang tuanya.

“Adik saya justru tidak pamit, karena saya dirumah lagi nyiapkan acara selamatan 1000 hari orang tua, makanya tau kalau bakal tidak diijinkan, adiknya tidak pamit”.

“Noval tidak pamit, karena dirumah akan ada peringatan 1000 hari ibu dan bapak, makanya tidak pamit saya” ujarnya sedih.

Soal uang ambulance, Fandy membenarkan kalau keluarganya mengeluarkan biaya 1,5 juta rupiah. Uraiannya, yang satu juta diberi oleh saudara yang di Malang, dan yang 500 ribu rupiah, diserahkan saat di rumah duka.

“Kalau uang ambulance kami mengeluarkan 1,5 juta rupiah, yang satu juta dibantu saudara di Malang saat jenazah berangkat ke Jember, sisanya saat nyampai rumah duka” ujarnya. (Arya)

Bagikan Ke: