OLAHRAGA

Perjuangan Abu Hanifah 2 Tahun Urus SK Club Ke PB PBSI Jember Tak Kunjung Turun

Abu Hanifah (56 tahun), Pendiri dan Pelatih Club Remaja Yunior Sudah 2 tahun Lebih Urus SK Club namun tak kunjung Turun. Foto by : faktajember.

Jember – Pecinta olahraga Jember, khususnya cabang olahraga Bulu Tangkis pasti bertanya tanya soal perjuangan Abu Hanifah (56 tahun), pendiri dan pelatih Club Remaja Yunior harus pontang panting urus SK Clubnya yang sudah 2 tahun lebih tak kunjung diturunkan, sementara club yang dibinanya sudah memenuhi syarat sesuai AD/ART dengan memiliki 50 atlet, ada tempat latihan, ada pelatih yang bersertifikat Provinsi.

Namun entah kenapa sejak mengurus 2 tahun lalu tak ada tanggapan dari ketua PB PBSI Cabang Jember Ervan Priambodo. Disisi lain, ada club yang baru urus 2 Minggu sudah turun, padahal atletnya hanya beberapa orang, dan tidak punya Pelatih yang berlisensi tingkat Provinsi, ini membuat kecemburuan sosial pemilik club yang dipersulit itu.

“Terus terang saya sudah ajukan permohonan SK sudah lebih 2 tahun, memiliki persyaratan sesuai AD/ART organisasi yang ada, namun hingga sekarang belum juga turun SK, sementara ada club lain yang baru 2 Minggu sudah turun SK, lalu gimana ini maksudnya” ujarnya bertanya.

Abu juga menjelaskan, jika mengacu pada aturan yang ada, seharusnya sudah turun SK itu, namun karena Pak Ketua minta syarat yang diluar nalar dan tidak sesuai dengan aturan organisasi jadinya seperti ini. Akibat kebijakan aneh ketua tersebut ada hambatan bagi atlet yang dibinanya tidak bisa ikut kejuaraan diluar.

Baca Juga : Tarung Bebas Ala Manusia Silver

Abu berharap persoalan ini bisa ditangani serius oleh PB PBSI pusat agar menurunkan tim independent mengusut masalah ini sampain tuntas. Juga terkait pemilihan di muscab kemarin.

Salah satu bukti dari puluhan bukti yang dimiliki club Remaja Yunior, bahwa atletnya cukup potensial.  Foto by : faktajember.

Saat disinggung apakah dalam muscab kemarin itu ada dugaan jual beli suara, abu menjawab diplomatis agar ada tim independen yang memeriksa. Banyak data dimiliki kawan kawannya “Saya gak bisa menjawab, tapi banyak kawan kawan yang siap membuka masalah itu jika ada tim yang turun” ujarnya.

Baca Juga :  Sahabat Tino : Saatnya Koalisi Perempuan Indonesia Berbicara

Tampaknya persoalan Abu dan club Remaja Yunior sudah diketahui para pemilik club dan pelatih yang benar benar memiliki atlet dan lisensi. Seperti yang disampaikan oleh Bungkus, mantan ketua PB PBSI Cabang Jember di era sebelum ketua sekarang (Ervan Priambodo -red). Menurutnya, kondisi cabor Buku tangkis di Jember bakalan jalan ditempat, jika ditangani orang orang seperti Priambodo.

Selain tidak konsisten terhadap anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi, dia sering membuat aturan yang nyleneh, bahkan tak jarang mengatakan ini hak prerogatif dirinya sebagai ketua. Ditanya soal SK milik club Remaja Yunior milik Abu, Bungkus mengaku ini salah satu problem serius yang perlu dituntaskan. Organisasi menurutnya punya dasar aturan yang wajib di patuhi oleh pengurus, tidak boleh ketua membuat aturan sendiri, masak dia bilang organisasi itu tidak harus tunduk pada AD/ART.

“Ya persoalan SK Club harus di tuntaskan, organisasi itu punya aturan yang namanya anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, masak ketua bilang gak perlu tunduk pada AD/ ART, apa bisa begitu” tanyanya.

Selanjutnya kedepan pengurus PBSI Jember harus diisi oleh orang yang benar-benar punya kompetensi, lha wong dia sendiri baru bisa main bulu tangkis kok sudah mau seenaknya. (Wid)

Bagikan Ke: