PEMERINTAHAN

Pemkab Jember Gelontor Minyak Goreng Curah 5,4 Ton / Hari

Distribusi dan penjualan minyak goreng curah kepada masyarakat dengan harga Rp 14.000/liter. Sebagai bentuk kepedulian pemkab Jember. Taken By : Dani

Jember – Migor (Minyak goreng) jadi pembicaraan dimana-mana. Kelangkaan dan harganya yang selangit, membuat emak-emak rela antre sejak pagi hingga sore hari hanya untuk mendapatkannya, membuat pemerintah Kabupaten Jember tersentuh dan menggandeng PT. Rajawali menyiapkan minyak goreng dan dijualnya dengan harga sesuai peraturan pemerintah yakni 14 ribu rupiah per liter. Penggelontoran minyak goreng dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemerintah kabupaten dengan nama “Wes Wayae Jember berbagi”.

Kegiatan ini dilakukan bupati dengan mengunjungi wilayah yang ada di Jember, di sinergikan dengan kegiatan penyerahan SK GTT dan PTT yang telah mengabdi puluhan tahun, dan baru tahun ini mendapatkan kejelasan. Tidak itu saja, bupati juga memberi bantuan kepada guru ngaji, anak yatim dan kaum duafa.

Kepala dinas perdagangan dan perindustrian Jember, Drs. Bambang Sampurno membenarkan tentang kegiatan pasar murah minyak goreng di saat bupati melakukan kegiatan safari ke desa desa. Dia juga menjelaskan kalau kegiatan itu atas kerja sama dengan PT Rajawali Nusindo, selama kegiatan safari bupati hingga selesai. Pemerintah bertujuan untuk membantu meringankan masyarakat, sehingga membuat masyarakat pedesaan bisa mendapat harga minyak goreng curah dengan harga murah yakni Rp. 14.000,-/liter.

“Ya kami bekerja sama dengan PT Rajawali Nusindo, menyiapkan minyak goreng bersamaan dengan kegiatan safari Ramadan hingga selesai, kegiatan ini dilakukan untuk membantu masyarakat mendapatkan minyak goreng yang hingga saat ini banyak diburu” Ujarnya.

Ditempat terpisah, pegiat sosial Jember Bisma Gigih menyambut baik langkah bupati Jember yang peka terhadap kebutuhan masyarakat saat ini. Dirinya juga melihat secara langsung distribusi minyak goreng dan dijual dengan harga Rp 14.000,-/ liter, ini sangat luar biasa.

“Luar biasa ini, selain peka atas kebutuhan masyarakat di desa, bupati juga menyerahkan SK GTT dan PTT yang selama ini mengabdi tapi gak punya status, ini membuat saya ikut senang” urainya. (Arya)

Bagikan Ke: