
Foto by : doc sensei Ferry.
Jember – Fornas VIII di NTB baru saja usai, secara umum, Federasi Karate Tradisional Indonesia Jawa Timur, meraih medali emas cukup signifikan, walau belum sesuai target, namun perolehan 7 emas, 2 perak dan 5 Perunggu, mampu mengobati dahaga prestasi selama beberapa tahun terakhir.
Ketua kontingen FKTI Jawa Timur, Yuli Rachmaningsih, Senin, 28/7/25, mengaku bangga dengan capaian ini. Mengingat, baru pertama kali FKTI ikut pertandingan setelah bergabung dengan Kormi.
“Alhamdulillah, ini luar biasa, kami berterimakasih pada seluruh tim yang terlibat, ini baru pertama kali FKTI bertanding sejak bergabung dengan Kormi beberapa saat lalu”, ujarnya.
Seperti di beritakan sebelumnya, tim Fornas Jatim yang di komandani Sensei Rommy, Sensei Ferry, dan kawan-kawan, memiliki waktu sangat terbatas dalam menyiapkan atletnya di Fornas NTB, ada waktu 2 bulan melakukan Seleksi dan pemusatan latihan.
Senpei Anggin, ketua FKTI Korda Jawa Timur, kepada media ini, Senin, 29/7/25 merasa bersyukur atas perolehan medali FKTI Jatim, walau belum sesuai target, namun hasil ini sangat membanggakan bagi Korda Jatim.
Dirinya mengucapkan terimakasih kepada seluruh tim Fornas yang di pantau langsung Sensei Rommy, dan Sensei Ferry. Waktu yang sempit bukan jadi penghalang. Kegigihan tim membuahkan hasil luar biasa.
Baca Juga : Kurangi Dampak Kelangkaan BBM di Jember, Bupati Fawait Keluarkan SE Belajar Daring dan WFH bagi Pegawai
“Ya jika di lihat dari persiapan memang waktunya mepet, keoutusan sudah diambil, para senpei dan tim sepakat Jatim harus ambil bagian, semangatnya mengembalikan kejayaan fkti Jawa timur”, ujarnya.
Dia juga menjelaskan, dari perolehan medali tersebut, perlu di lakukan evaluasi secara mendalam, mulai menentukan sosok atlet, gerakan dasar, waktu dan disiplin latihan, termasuk pentingnya menggelar kejuaraan internal.

Terpisah, ketua FKTI Jember Gangsar Widodo, mengapresiasi hasil Fornas NTB, walau atletnya belum mampu mempersembahkan medali, namun dirinya bisa mengambil pelajaran sangat berharga, salah satunya adalah pentingnya kedisiplinan berlatih, perlunya coach yang kompeten dan memiliki ketajaman dalam melihat kualitas calon atlet, hingga perlunya ditanamkan penguatan mental kepada seluruh pihak mulai atlet, wali atlet, pelatih sampai tim yang memantau perkembangan atlet dari waktu ke waktu.
Jember lanjutnya, mengirim dua atlet pemula, yakni Gibraltar Ziggy Saverio Dewanata dan Muhammad Zaki Jawad. Keduanya belum mempersembahkan medali untuk Jatim, namun Zaki Jawad, di kategoru kata, berhasil masuk final memperebutkan posisi ke tiga, tapi dia belum beruntung.
Dalam waktu dekat dia akan mengumpulkan seluruh penanggung jawab Dojo, para senpei, untuk evaluasi hasil Fornas lalu, sekaligus menyesuaikan latihan sesuai standart karate tradisional.
Menurutnya, sejak era kejayaan karate Tradisional di tahun 90 an, cara berlatih mereka saat ini berbeda, mulai fisik, penguasaan gerakan dasar, teknik kata dan teknik komite jauh di banding jaman itu.
“Alhamdulillah, saya mengapresiasi perjuangan tim FKTI Korda Jatim, hasilnya cukup membuat saya senang, walau atlet dari Jember belum mempersembahkan medali, namun atlet Jember, M. Zaki Jawad berhasil masuk final memperebutkan juara ke 3, tapi dia belum beruntung, dan ini menjadi pelajaran bagi Jember, agar segera berbenah”, tegasnya. (Ary)