PEMERINTAHAN

Ngobras Bupati Bareng Petinggi UNEJ Kembangkan Kawasan Wisata Kampus

Ini salah satu kawasan yang sedang di bahas untuk menjadi kawasan wisata edukasi dan budaya. Foto by : faktajember.

Jember – Pasca dicabutnya kembali uji coba SSA (Sistem Satu Arah) diwilayah kampus, membuat banyak orang berpikir, bagaimana menjadikan kawasan kampus ini menjadi sebuah wisata edukasi yang mampu menjadi tempat yang nyaman, indah dan aman.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menyerap aspirasi masyarakat khususnya para petinggi kampus Universitas terkemuka di Jember itu. Akhirnya muncullah ide besar dari
Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto.,ST., IPU, guna menggelar ngobrol santai bareng masyarakat dan petinggi Universitas Jember.

Akhirnya, Kamis, 10/11/23 kesempatan pun ada, dan Bupati Jember didapuk menjadi pembicara dalam acara Ngobras (Ngobrol Bareng Santai) bersama Rektor Universitas Jember Dr. Ir. Iwan Taruna, M. Eng.,I.P.M di Rektorat Universitas Jember Lt. 3.

PKL di jalan Jawa, yang juga jadi bahan bahasan Ngobrol Santai. Foto by : faktajember.

Kegiatan Ngobras kali ini mengusung tema sinergi, kolaborasi, dan akselerasi mengembangkan Kawasan Kampus Kreatif, Edukatif, dan Berbudaya.

Hadir dalam forum tersebut jajaran Kepala OPD Pemkab Jember, jajaran Rektor Universitas Jember beserta jajaran LP2M Universitas Jember.

Dalam sesi wawancara, Bupati Hendy mengaku bahagia atas undangan sekaligus diskusi, terkait upaya mengembangkan wilayah Jember khususnya Kampus Tegalboto menjadi kawasan edukatif, kreatif, dan berbudaya.

“Ini merupakan apresiasi bagi kami. Bagaimana melakukan esensi kolaborasi, sinergi, dan akselerasi dalam mewujudkan wilayah tegalboto menjadi kawasan wisata edukatif, kreatif dan berbudaya.

Mewujudkan slogan ini tentunya ada beberapa tahap mulai dari kelengkapan sarana prasarana yang mendukung,” ungkap Bupati Hendy.

Setidaknya, Bupati Hendy menjabarkan terdapat lima tahapan yang saat ini diupayakan Pemkab Jember. Mulai dari uji coba Sistem Satu Arah (SSA) pagi dan sore, uji coba SSA 24 jam, kemudian mengatur perbaikan trotoar, dan lahan parkir hingga menyiapkan lahan tempat Pedagang Kaki Lima (PKL) dan memindahkan PKL ke wilayah yang strategis ramai pembeli.

Selanjutnya Bupati melihat adanya added value (nilai tambah) jika melihat potensi 85 ribu penduduk Kecamatan Sumbersari beserta mahasiswa kampus. Mulai dari potensi ekonomi, budaya, hingga kreatifitas. Oleh karena itu, diperlukan langkah konkret Pemkab Jember bersama Universitas Jember beserta kampus-kampus lainnya dalam mewujudkan Kawasan Wisata Kampus Kreatif, Edukatif, dan Berbudaya.

Suami Hj. Kasih Fajarini itu juga menuturkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan sarana dan prasarana guna mendukung SSA. “Kami siapkan dulu. Kami usulkan untuk memperbaiki jaring-jaring utama. Target SSA 24 jam mudah-mudahan bisa terlaksana di Tahun 2024 dengan mempersiapkan lahan PKL terlebih dahulu,” ulas Bupati Hendy.

Baca Juga : Melihat Aktivitas Bumdes Sebagai Indikator Majunya Desa di Jember

Sementara itu, Rektor Universitas Jember Iwan Taruna yang merupakan putra daerah ini dengan lantang mengucapkan statement bahwa Universitas Jember siap mendukung Kawasan Wisata Kampus Kreatif, Edukatif, dan Berbudaya di lingkup Tegalboto. “Sinergi kolaborasi dan akselerasi segera akan kita wujudkan,” pungkasnya.

Sementara diluar forum, Sri Mediana (20), Mahasiswi Universitas Jember mengaku angkat topi dengan upaya pemerintah kabupaten Jember untuk menjadikan wilayah kampus sebagai wilayah edukasi, dan budaya. Menurutnya itu sangat bisa dilakukan jika semua pihak, mulai pemerintah, otoritas kampus, para akademisi, dan tidak ketinggalan warga Tegal boto untuk dilibatkan secara aktif dalam merancang rencana tersebut. Ini dimaksudkan agar jika ada sesuat tahapan yang nantinya berimbas pada perekonomian warga dalam beberapa waktu harap tidak dijadikan masalah besar, sambil menunggu tahap tahap lainnya berjalan, jika itu dijalankan dirinya yakin program itu akan terwujud.

“Ya saya apresiasi upaya pemerintah dan otoritas kampus dalam ngobrol bareng santai, semoga kedepan warga sekitar juga dilibatkan agar ada masukan yang matang, termasuk jika dilakukan uji coba, warga bisa menerima dampak yang ada, jangan hanya mau enaknya” harapnya. (Arya)

Bagikan Ke: