PEMERINTAHAN PERISTIWA

Masyarakat Tiga Desa Di Kecamatan Mayang Butuh Jembatan Penghubung yang Aman

Warga desa Tegalwaru yang berharap pemerintah membantu bangun Jembatan Penghubung. Foto by : istimewa.

Jember – Ir.H. Nanang Handono Prasetyo, M.T., IPU. “Secara Tehnis Sangat Mengkhawatirkan”.

Kabar kurang enak muncul dari warga tiga desa di Kecamatan Mayang, mereka warga dari desa Sidomukti, Desa Seputih dan Desa Tegalwaru, mengaku sangat khawatir dengan kondisi jembatan gantung yang selama ini digunakan sebagai sarana melewati bentangan sungai selebar 50 meter.

Jembatan itu merupakan jalur alternatif warga jika tidak ingin memutar sejauh 2 kilo meter. Jembatan gantung tersebut dibangun warga masyarakat secara swadaya, agar dapat menuju ke desa yang satu ke desa lainnya.

Sunarto, warga Tegalwaru mengaku untuk menuju ke desa Seputih dari Tegalwaru atau sebaliknya, masyarakat melewati jembatan gantung dengan kondisi seperti ini. Padahal banyak warga yang mengangkut hasil pertanian dan anak-anak sekolah.

Dia juga menjelaskan kalau jembatan ini dibuat dengan swadaya masyarakat pada tahun 2001 dengan bahan bambu. Kemudian diperbaiki dengan menggunakan kawat Keling yang dipancangkan itu tahun 2020, sekarang kondisinya seperti ini.

Inilah jembatan gantung hasil swadaya masyarakat, yang digunakan sebagai jalur alternatif warga tiga desa. Foto by : faktajember.

Dia sangat kawatir jika anak anak sekolah harus melewati jembatan ini saat kondisi hujan. Untuk itu dirinya berharap agar pemerintah daerah bisa membangun jembatan lebih baik, aman dan nyaman.

“Jembatan ini dulu dibuat dengan bambu, dengan swadaya masyarakat, setelah beberapa tahun kondisinya sangat membahayakan kemudian di perbaiki tahun 2020 dengan swadaya juga. Ini jembatan penghubung masyarakat Desa Tegalwaru, Sidomukti dan desa Seputih, untuk akses ekonomi dan pendidikan ” ujarnya.

Hal sama juga disampaikan Romli, warga desa Sidomukti. Dia membenarkan kondisi Jembatan sangat memprihatinkan, butuh perhatian pemerintah.

“Jembatan sangat dibutuhkan selain untuk akses ekonomi bagi masyarakat tiga desa (Tegalwaru, Sidomukti dan Seputih) juga digunakan anak anak sekolah.

Dirinya berharap pemerintah kabupaten bisa melihat langsung dan memberi solusi. “Bener pak warga tiga desa ini butuh jembatan yang aman, nyaman agar bisa melakukan aktivitas ekonomi dan pendidikan dengan aman dan nyaman, semoga ada perhatian pemerintah ” ujarnya.

Ditempat terpisah Ir. H. Nanang Handono Prasetyo, M.T., IPU., sangat prihatin setelah melihat langsung kondisi jembatan dan berkomunikasi langsung dengan masyarakat setempat.

Dirinya juga berharap Pemerintah Kabupaten ataupun Provinsi bahkan pusat bisa segera memberi solusi agar warga yang menggunakan jembatan tersebut tidak kawatir dan aman.

Selanjutnya pria yang disebut sebut bakal maju di Pilkada tahun 2024 mendatang mengatakan jembatan tersebut secara tehnis sangat mengkhawatirkan, dirinya berharap ada sentuhan langsung dari pemerintah.

“Saya miris melihat jembatan gantung itu yang secara tehnis sangat mengkhawatirkan, kalau bisa segera ada solusi”, ujarnya berharap. (Buyung Nasution)

Bagikan Ke: