PEMERINTAHAN

Gubernur Jatim Hj. Khofifah Gelar Rakor Bersama Forkopimda Jember dan Banyuwangi Terkait Kasus Mulyorejo, Silo

Rapat koordinasi Forkopimda Jember, Forkopimda Banyuwangi bersama Gubernur Jawa Timur, Hj. Khofifah Indar Parawansa di Pendopo Wahyawibawa graha, Senin, 8/8/22.

Jember – Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar parawansa, hadir di Jember dan kemudian menggelar rapat koordinasi bersama Forkopimda Jember, di Pendopo Wahya Wibawagraha, Senin, 8/8/22.

Seperti yang diberitakan, bahwa telah terjadi kerusuhan dan pembakaran beberapa rumah yang akhirnya membuat 15 orang ditangkap.

Bupati Jember, H. Hendy Siswanto dalam keterangannya mengatakan, hari ini Gubernur Jawa timur Ibu Khofifah bersama Forkopimda Jember dan Banyuwangi menggelar rapat koordinasi, dan kita sudah menyampaikan persoalan yang menyangkut dua desa yakni desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember dengan Desa Banyu Anyar, Kabupaten Banyuwangi. Persoalan ini lanjut Hendy sudah terjadi cukup lama, dan ini kita koordinasikan bersama untuk membuat kesepahaman bersama, untuk saling support Karena menyangkut status dan pengelolaan lahan oleh masyarakat dua desa yakni Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember dan Masyarakat Desa Banyuanyar Kabupaten Banyuwangi.

Gubernur Jawa timur Hj. Khofifah Indar Parawansa. ” Tahun ini Jawa Timur dapat 500 ribu hektar lahan perhutani untuk menjadi kawasan Kehutanan Sosial “

Sementara Perwakilan pemerintah kabupaten Banyuwangi dihadapan seluruh peserta rakor menyampaikan, terkait persoalan warga kami dari kecamatan Kalibaru, Desa Banyuanyar, Kabupaten Banyuwangi. Kita cari solusi untuk saling mensejahterahkan rakyat, dan lebih kondusif lagi di kedepannya. Sementara Gubernur Jatim Khofifah Indar parawansa menyampaikan substansi persoalannya adalah tentang kepemilikan kebun kopi. kepala Kehutanan Jember segera mencari data. Apakah itu masuk wilayah kehutanan sosial. Kalau itu bisa, maka tahun ini Jawa timur mendapat jatah 500 ribu hektar lahan perhutani untuk dijadikan lahan kehutan sosial, jika itu masuk wilayah kehutanan sosial, agar segera bisa diwujudkan. Jadi ini amat masalah yang mendasar antara dua desa, mereka agar semua memiliki legalitas kepemilikan yang clear.

Bupati Jember , Ir. H. Hendy Siswanto , saat menyampaikan persoalan kerusuhan di Desa Mulyorejo , Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.

Untuk itu Kepala kehutanan Jember dan bupati bisa segera mendapatkan peta tersebut. Yang kedua adanya indikasi premanisme terutama saat musim panen, mohon kepada Forkopimda kedua kabupaten harus bisa membuktikan indikasi premanisme. Yang ketiga agar disegerakan perbaikan infrastruktur, yang berikutnya agar di adakan pertemuan perwakilan kedua desa yang bermasalah. (Arya)

Bagikan Ke: