PEMERINTAHAN PENDIDIKAN

Gila… Di Jember Ditemukan 915 Anak Tidak Sekolah, Ironisnya Itu Baru di 8 Desa

Joko Sutrisno, kepala bidang di kantor DP3AKB. Foto by : Faktajember.

Jember – Ditengah gemerlap Jember dengan berbagai kegiatan Nasional bahkan internasional, hari ini, Kamis 04/05/23 di dengar kabar bahwa Ditemukan data Rill ada 915 anak di 8 desa yang tidak sekolah. Kabar ini menyesakkan dada bagi dunia pendidikan Jember, dimana di tahun 2006 lalu pernah mencanangkan Jember bebas buta huruf, yang gebyarnya luar biasa.

Kabar tentang adanya 915 anak tidak sekolah di 8 desa tersebut merupakan temuan Unicef yang disampaikan oleh Kepala Bidang Perlindungan anak DP3AKB, Joko Sutrisno, Kamis, 04/05/23 di ruang kerjanya.

Joko menyampaikan data itu sudah disampaikan kepada atasannya dan sudah disampaikan kepada Bapak Bupati Jember, bahkan kenarin, kami bersama instansi terkait melakukan audiensi dengan bapak bupati untuk mendengar arahan langsung. Dia juga menyampaikan bahwa yang ikut dalam audiensi bukan hanya dari kantornya saja, namun juga dari Dispendik, Bapemasdes, Dinas Sosial dan Badan Perencanaan Kabupaten Jember.

Dalam arahannya, untuk menangani kasus baru tersebut, maka akan dibentuk satgas penanganan anak tidak sekolah seperti satgas lainnya seperti Satgas Stunting.

Sementara kepala Dinas DP3AKB Suprihandoko mengatakan bahwa benar ada data dari Unicef yang seperti itu, bahkan kami juga sudah dikumpulkan oleh bapak bupati untuk membahas persoalan tersebut. Saat itu ada beberapa OPD yang dihadirkan seperti Dinas pendidikan.

Baca Juga : Jember Kota Kecil Di Jawa Timur Ditunjuk Menjadi Tempat Asean Music Games Berlangsung

Dinas pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Sosial dan Bapekab. Intinya kami mendapatkan arahan untuk segera menangani persoalan tersebut secara bersama sama, karena permasalahan itu tidak bisa diselesaikan sendiri sendiri.

” Iya mas, kami bahkan sudah di ajak rapat bersama OPD yang lain, dan kami diminta segera mengambil langkah penanganan secara bersama” jelasnya.

Selanjutnya Suprihandoko berharap agar kawan kawan media juga bisa membantu persoalan ini menjadi lebih terang benderang. (Arya)

Bagikan Ke: