POLITIK

Faida : Gus Dur Berpesan, Jangan Tunduk kepada Kenyataan

faktajember.com | Surabaya – Pada debat publik tahap kedua, Faida dan Dwi Arya Nugraha Oktavianto menegaskan akan tetap melakukan perubahan yang selama ini telah dilakukan.

“Perbaikan layanan publik, penyelesaian masalah warga, dan upaya memajukan Jember tidak boleh berhenti. Jangan pernah meminta saya menghentikannya,” kata Faida.

Semangat untuk terus melakukan perubahan menuju kehidupan lebih baik tersebut terinspirasi tokoh kemanusiaan Abdurahman Wahid alias Gus Dur.

“Saya banyak belajar dari Gus Dur, yang mengatakan, kalau ingin melakukan perubahan jangan tunduk terhadap kenyataan. Asal kau yakin di jalan yang benar, maka lanjutkan,” tandasnya.

Selama memimpin Jember, telah banyak perubahan yang dilakukannya. Seperti mudahnya masyarakat untuk mengakses ambulans.

Sebelum adanya ambulans desa, sarana transpostasi ini seolah menjadi barang yang langka dan mahal bagi pasien dan keluarganya. Kini, 248 desa dan kelurahan telah memilikinya.

Sarana pelayanan seperti pustu dan puskesmas juga telah mengalami perbaikan yang sangat signifikan. Bahkan telah menambah 96 puskesmas pembantu, yang memudahkan warga di daerah pelosok untuk berobat.

Perempuan itu juga mengungkap keberhasilan dalam pelayanan pengurusan administrasi kependudukan. Faida menyebut perekaman KTP elektronik atau KTP el telah mencapai 99,37 persen pada tahun 2020.

Capaian itu mencatatkan prestasi sebagai salah satu tertinggi di Indonesia dalam pelayanan perekaman adminduk.

Pasar rakyat juga telah banyak berubah. Sebab, kondisi yang sebelumnya kumuh telah berubah dengan revitalisasi. Bahkan, anggaran yang disediakan untuk 22 pasar bisa dipakai merevitalisasi 30 pasar, atau melampaui target RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah).

Program bedah rumah juga telah mampu memperbaiki lebih 7.000 rumah warga. Jumlahnya akan meningkat pada periode selanjutnya, menjadi 50 ribu.

Perubahan lain yang telah dilakukan diantaranya pelayanan air bersih, perbaikan dan penambahan akses jalan, hingga pembangunan desa tertinggal.

Sementara Vian, panggilan akrab Dwi Arya Nugraha Oktavianto, menegaskan duet kepemimpinannya akan menuntaskan agenda reformasi birokrasi.

“Untuk mewujudkan pemerintahan yang tegak lurus, bebas KKN, bebas pungli, dan melayani rakyat sepenuh hati,” ujarnya.

Faida dan Vian maju dalam Pilkada Jember tahun 2020. Pasangan calon ini maju melalui jalur perseorangan. (achmad)

Bagikan Ke: