PEMERINTAHAN SOSIAL

Bupati Hendy Sebut Perlu Verifikasi Faktual Data Kemiskinan Ekstrem

Fakta Jember – Bupati Jember Hendy Siswanto meragukan data kemiskinan ekstrem di Kabupaten Jember sangat valid.

Ia bahkan menyebut perlu verifikasi faktual terhadap warga yang masuk data kemiskinan ekstrem.

Keraguannya itu dibuktikan dengan menemukan warga yang masuk data kemiskinan ekstrem ternyata memiliki kemampuan ekonomi cukup.

Data yang salah itu ia temukan di Desa Mrawan Kecamatan Mayang ketika melaksanakan Jember Berbagi pada Kamis 30 Maret 3 2023.

Rencananya, Hendy memberikan bantuan sembako kepada warga yang dikategorikan miskin ekstrem.

Salah satunya adalah As’at yang berada di Dusun Lengkongtoko.

Usai keluar dari rumah As’at, Hendy memberi penjelasan.

“Kami melakukan peninjauan kepada warga kami yang masuk data P3KE. Terus terang saja saya tidak yakin dengan data itu, bahwa akurasinya tinggi. Perlu dibuktikan, perlu dilakukan verifikasi faktual,” ucap Hendy.

Ia yakin kondisi masyarakat Kabupaten Jember semakin baik dibandingkan beberapa waktu lalu.

Kondisi keluarga As’at tidak dalam kondisi miskin ekstrem. As’at bekerja sebagai pedagang sayur mayur di Pasar Tanjung Jember.

Penghasilannya di atas 1.500.000 per bulannya.

Jika merujuk aturan klasifikasi P3KE, kategori warga miskin ekstrem berpenghasilan kurang dari 600 ribu per bulan.

As’at sendiri menolak bantuan yang hendak diberikan oleh pemerintah. “Tadi Pak Bupati tidak bawa bantuan apa-apa. Cuma nanya berapa penghasilan saja,” jawab As’at.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jember Ahmad Helmi Luqman mengatakan, nama As’at didapatkan dari data P3KE yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Nama As’at itu kita peroleh dari Bappeda Jatim,” katanya.

Perlu diketahui, saat ini pemerintah pusat sedang menggodok program P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, dengan melibatkan BKKBN, Disdukcapil, dan Dinas Sosial. (achmad)

Baca Juga :  Jember Jadi Tuan Rumah Puncak Galang Gerak Budaya (GGB) Tapal Kuda

 

 

Bagikan Ke: