PENDIDIKAN SOSIAL

Bagaimana Cara Jadi Jokowi? Ini Jawaban Plt. Bupati Jember

faktajember.com | Sumbersari – Pelaksana Tugas (plt) Bupati Jember A Muqit Arief mengaku terharu atas pertanyaan sejumlah anak yatim pada dirinya saat memenuhi undangan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Yatim Mandiri, di Pandora Square Mastrip, Jum’at, 23 Oktober 2020.

“Saya mendapat pertanyaan dari anak-anak yatim, bagaimana cara menjadi Jokowi?” ungkapnya usai berdialog dengan sejumlah anak yatim.

Pertanyaan itu sontak membuat undangan yang hadir tertawa dengan rasa haru.

“Harus rajin belajar, dan harus berilmu,” katanya menjawab pertanyaan bocah yatim itu.

Pria yang akrab disapa Kiai Muqit itu menambahkan, bahwa orang-orang besar mayoritas sejak kecil telah ditimpa penderitaan. Seperti Nabi Muhammad SAW, yang sejak dalam kandungan telah menyandang gelar yatim.

Tidak hanya itu, tokoh lain seperti Presiden RI ketiga yakni Baharuddin Jusuf Habibie, juga yatim sejak kecil.

Menurutnya, jika hak pendidikan anak yatim terpenuhi hingga jenjang perguruan tinggi, maka peluang sukses bagi anak yatim tentu lebih besar, karena telah terbiasa hidup ditimpa penderitaan.

Seraya mendoakan, Kiai Muqit berharap agar anak-anak yatim menjadi anak yang berilmu dan tahan atas penderitaan.

“Ini mungking cara tuhan, sehingga kelak anak-anak ini menjadi anak yang tahan banting,” tuturnya.

 Apresiasi Laznas Yatim Mandiri

Dalam kesempatan tersebut, plt bupati mengapresiasi Laznas Yatim Mandiri (YM). Sebab, Laznas YM merupakan lembaga pengelola dana bantuan swasta yang peduli terhadap anak yatim.

Kiai Muqit mengatakan, pembinaan dan pendampingan berupa beasiswa Laznas YM dikelola secara berkelanjutan. Yakni sejak sekolah dasar (SD) sampai perguruan tinggi.

“Ini menarik,” ucapnya.

Di samping perhatian kepada anak, ibu kandung dari setiap anak yatim juga diberdayakan. Pemberdayaan itu berupa bantuan mesin cuci untuk usaha binatu. Membantu kegiatan ekonomi yang memberikan hasil.

Hingga saat ini, Laznas YM telah berhasil mencetak sejumlah anak yatim bergelar sarjana. “Sebelumnya menerima manfaat, setelah sarjana memberi manfaat,” ucap Kiai Muqit saat diwawancarai.

Lebih lanjut Kiai Muqit mengatakan, sistem pengelolaan Laznas YM yang berupa pendampingan penuh di bidang pendidikan merupakan konsep dan pilihan yang tepat.

Menurutnya, di sejumlah yayasan di Kabupaten Jember, saat bulan Muharrom, anak yatim mendapat bantuan langsung berupa uang. Pengelolaan semacam itu, justru mendorong anak-anak menjadi konsumtif.

“Saya menyampaikan terima kasih, telah membantu Pemerintah Kabupaten Jember dalam mendampingi dan memberdayakan anak-anak Yatim,” pungkasnya. (achmad)

Bagikan Ke: