
Fakta Jember – Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Macab Jember menyatakan kekecewaannya terhadap pihak manajemen Rumah Sakit Jember Klinik.
Itu terjadi setelah upaya mereka untuk mengkonfirmasi keresahan warga terkait retaknya bangunan dinding penahan tanah yang berada di sepadan Sungai Bedadung, yang berada di belakang rumah sakit tersebut.
Rasa kecewa tersebut muncul setelah proses konfirmasi ke pihak manajemen RS Jember Klinik pada Selasa, 29 April 2025.
LMP menilai pihak manajemen menunjukkan sikap tidak profesional dalam menanggapi keluhan masyarakat.
Bahkan LMP menilai tindakan pihak manajemen yang mendatangkan pihak eksternal dalam forum konfirmasi tersebut menjadi indikasi upaya intimidasi.
Perlu diketahui, pada hari Senin 28 April 2025, tim LMP berupaya mengkonfirmasi pihak manajemen rumah sakit yang berada di bawah naungan BUMN itu.
Saat itu, tim ditemui oleh seorang staf bidang sarana dan prasarana. Dalam pertemuan tersebut, tim meminta untuk berbicara langsung dengan pejabat yang berwenang menangani masalah tersebut. Namun, permintaan itu tidak dipenuhi.
Saat itu tim LMP mempunyai penilaian bahwa staf tersebut memberikan tanggapan yang tidak serius.
Meski demikian, tim LMP mendapatkan pernyataan mengejutkan dari staf tersebut, yang menyatakan dinding panahan tanah di sepadan Sungai Bedadung memang sejak awal sudah gagal perencanaan.
Menindaklanjuti pertemuan itu, tim LMP berhasil mendapatkan informasi bahwa pejabat yang yang berkompeten dalam hal tersebut adalah Wakil Direktur Bidang Sarana dan Sumber Daya Manusia, yang biasa disapa Bu Nurul.
Pada Selasa 29 April 2025, tim kembali datang dan ditemui oleh Bu Nurul bersama beberapa staf, termasuk staf bidang sarana dan prasarana yang sehari sebelumnya menemui tim LMP.
Di akhir pertemuan, tiga orang masuk ke ruangan pertemuan. Tim menilai kehadiran tiga orang yang diduga kuat pihak eksternal tersebut sebagai indikasi upaya intimidasi.
Kuat dugaan ketiga orang ekternal tersebut datang atas inisiatif dari staf sarana dan prasarana, yang terlihat melakukan komunikasi via selulernya saat berlangsung pertemuan.

Ketua LMP Macab Jember, Drs. H. Helmi Murtaqi, mengecam keras sikap manajemen RS Jember Klinik.
Ia menilai perlakuan Wadir dan stafnya sebagai tindakan tidak profesional yang mencederai fungsi organisasi masyarakat (ormas) yang sah secara hukum.
“Saya sangat tersinggung. Ini bukan sekadar soal komunikasi yang buruk, tapi ini pelecehan terhadap ormas yang keberadaannya dilindungi undang-undang. Jangan samakan semua ormas dan LSM,” tegas Helmi.
Ia juga menyatakan akan melaporkan kejadian tersebut ke manajemen pusat RS Jember Klinik yang berada di Mojokerto.
Baca Juga : Diduga Retak dan Berlobang, Warga Sekitar RS Jember Klinik Mengadu ke Ormas Laskar Merah Putih
Helmi menilai, jika tidak ada tindakan dari pusat, reputasi rumah sakit yang menjadi kebanggaan masyarakat Jember bisa tercoreng.
“Kami akan buat laporan resmi ke Mojokerto. Jangan sampai karena perilaku oknum, citra rumah sakit ini rusak. Saya kecewa dan marah,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak manajemen RS Jember Klinik terkait insiden tersebut. (Tim)


