
Jember – Bicara olahraga prestasi, tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang di miliki sebuah club atau perguruan beladiri. Namun, tidak semua yang memiliki sarana dan prasarana cukup bisa menghasilkan atlet berprestasi. Sebaliknya keterbatasan bisa menjadi motivasi seorang atlet meraih prestasi. Belum banyak perguruan berhasil mencetak atlet kelompok umur usia dini, namun nun jauh di desa, muncul atlet pencak silat usia dini dari Perguruan Silat Elang Putih, Sumberjambe.
Namanya Muhammad Raka Zafran Hoiry, putra kedua dari pasangan H. Zaenul Hasan dan Ibu Uswatun Hasanah. Bocah yang lahir pada tanggal 25/4/2015 itu ternyata mampu meraih prestasi walau perguruan dimana dia belajar belum memiliki sarana dan prasarana berlatih.
Tempat berlatihnya di pendopo kantor Balai Desa Cumedak, atas kemurahan kepala desa Cumedak H. Supardi. Raka berlatih sejak usia 9 tahun atau baru setahun berjalan, dengan keterbatasan sarana dan prasarana, putra kedua dari H. Zaenul Hasan terus berlatih, bahkan bocil penyuka sambal itu meminta waktu tambahan latihan kepada pelatihnya Bisma Gigih Prakoso. Dan Gayung bersambut, melihat anak didiknya begitu semangat, Bisma pun siap memberinya latihan di sebelah rumahnya.
Semangat anak didiknya ternyata menarik bocil bocil lain di seputar rumahnya, alhasil sekitar 10 anak usia 6 sampai 8 tahun ikut belajar pencak silat bersama Raka. Dan ini membuat Raka semakin termotivasi terus berlatih.
Baca Juga : Sekber Wartawan Indonesia Siapkan Kolaborasi Pertunjukan Seni Budaya di Munaslub dan HKPS 2025
Menurut sang pelatih, Raka punya talenta berbeda dengan anak-anak yang lain, disiplin berlatih, mau melakukan apa yang diajarkan pelatih dengan benar, dan sering minta di latih tanding.
Bisma juga menjelaskan, sebetulnya seusia dia lebih saya arahkan ke seni bela dirinya, namun keinginannya yang kuat membuat dirinya memberi kesempatan namun tetap dalam pengawasan.
Tak butuh waktu lama, Raka yang agresif dan tak mau diam berhasil menjadi juara dalam beberapa kejuaraan antar perguruan Silat di Jember.
“Saya senang dengan semangat Raka, dia giat berlatih, bahkan masih minta waktu tambahan di rumah, saya ikuti kemauannya, dan hasilnya cukup menggembirakan dan mampu mengharumkan perguruan, desa, kecamatan dan sekolahnya” ujar Bisma.
Bisma sangat senang, karena orang tua Raka sangat mendukung, walau jarak rumahnya dengan rumah saya jauh, dia selalu diantar untuk nambah latihan.
Raka, merupakan siswa kelas 3 di SDN Randuagung 01, sudah cukup banyak prestasi yang diraihnya, bisa jadi lembaga dimana dia sekolah belum mengetahui prestasi muridnya, namun Raka tidak pusing dengan urusan itu, yang penting, dia ingin berlatih keras dan juara nasional, itu cita-citanya.
Sementara menurut uminya, Raka beda dengan kakaknya, dia sangat dekat dan nempel dengannya. Selain itu Raka gak pernah mau diam, aktif kesana kemari, makanya dia arahkan untuk ikut pencak silat.
Setelah ikut pencak silat ada banyak perubahan pada diri anak keduanya, sikapnya mulai berubah, kalau dulu suka berkelahi dengan temen-temennya bermain, sekarang banyak mengalah, dan dulu kalau di nasehati siapapun pasti gak di dengar, namun setelah di bimbing pelatihnya, dan terus mendapat pendidikan akhlak saat berlatih, dia semakin penurut, dan fokus dalam belajar dan berlatih silat.
Saat ditanya, bagaimana soal makan, uminya mengatakan kalau Raka tidak menolak apapun, bahkan Raka ini penggemar pedas, kalau makan sambalnya disembunyikan dibawah nasi.
“Gak nampik apapun kalau makan dia sangat suka sambal, bahkan biar gak dimarahi, sambalnya di taruh dibawah nasinya” ujar uminya.
Apa saja prestasi yang sudah Raka raih selama ini, ternyata si penyuka sambal ini sudah meraih beberapa prestasi diantaranya :
1. Juara 3 O2SN tinggat kecamatan
2. Juara 2 Tanding Jember Champions Tahun 2024
3. Juara 1 Tanding Jember Champions 2 tahun 2025
4. Juara 1 IPSI Jember Champions 2 tahun 2025
Semoga muncul Raka Raka baru dari wilayah terpencil. (Ary)