
Fakta Jember – Bupati Jember Muhammad Fawait menyatakan tidak tega mengambil langkah tegas dengan menggusur pedagang kaki lima (PKL) di sekitar alun-alun Jember.
“Kami tidak bisa begitu saja menertibkan para PKL,” katanya dalam Pro Gus’e 100, Rabu 21 Mei 2025, menjawab pertanyaan wartawan.
Perlu solusi yang manusiawi dan menguntungkan semua pihak.
“Mereka bekerja, punya keluarga. Ini urusan perut, kehidupan mereka,” lanjutnya.
“Kalau belum ada solusi yang lain, saya tidak tega. Saya tidak bisa untuk menggusur mereka,” ungkap Bupati Fawait.
Bupati menegaskan, Pemkab Jember sudah menyiapkan sejumlah opsi relokasi yang tidak hanya mempertahankan akses ekonomi para PKL.
Tetapi juga menawarkan lingkungan berdagang yang lebih tertata dan menarik.
Salah satu solusi yang sedang dipersiapkan adalah pembangunan food street di Jalan Kartini.
Lokasinya tepat di sebelah selatan Alun-alun Jember.
Proyek ini direncanakan mulai digarap pada akhir 2025.
“Kami akan bikin ya seperti miniaturnya Malioboro,” ujarnya.
Area tersebut diharapkan menjadikan Alun-alun Jember sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan keramaian yang baik dan bersih.
“Maka kita akan kembangkan nanti ke Jalan Kartini dengan konsep food street,” jelasnya.
Lokasi yang berdekatan dengan potensi kunjungan masyarakat yang tinggi, Bupati Fawait optimis para PKL bakal menerima relokasi.
Terlebih ketika sarana dan fasilitas di food street sudah tersedia dengan baik.
“Kalau sudah siap (food street) itu, baru saya akan mengajak para PKL,” ujarnya.
“Kalau hari ini tentu saya tidak tega kalau harus kita bersihkan (gusur PKL) begitu saja,” tambahnya.
Rencana Bupati Fawait itu menyiratkan tidak akan melakukan tindakan penertiban dalam waktu dekat.
Meski begitu, Fawait menegaskan bahwa Pemkab tetap berkomitmen menjadikan kawasan alun-alun sebagai ruang publik yang nyaman, bersih, dan tertib bagi seluruh masyarakat. (*)