
Jember – Federasi karate tradisional Indonesia Jember bakal menggelar kejuaraan Karate se wilayah Korca Jember.
Kegiatan yang digunakan sebagai ajang evaluasi dan seleksi atlet Forda III Kormi di Jember tahun 2026 tersebut bakal di ikuti kohai dari seluruh Dojo yang ada.
Menurut rencana, kejuaraan bakal di gelar akhir November tahun 2025. Ketua panitia kejuaraan karate FKTI Korca Jember S. Nahrowi menyampaikan beberapa persiapan yang belum, sedang dan sudah dilakukan. Secara umum persiapan mencapai 65% tinggal hal hal bersifat teknis.
Nahrowi juga menyampaikan, kejuaraan ini bukan hanya sekedar evaluasi, namun sebagai seleksi awal atlet Forda Kormi ke III tahun mendatang.
Untuk itu lanjutnya, seluruh senpei penanggung jawab Dojo harus menyiapkan dengan baik atlet nya, sudah bukan saatnya santai ataupun coba coba bagi atlet yang disiapkan.
Dirinya berharap, pimpinan Dojo hendaknya merubah mindset dalam melatih, dari sekedar asal latihan berubah menjadi serius dan terprogram, tak ada kata coba-coba.
“Kejuaraan ini bukan sekedar ajang evaluasi, namun jadi seleksi awal bagi seluruh atlet, saya harap seluruh Dojo mempersiapkan dengan baik, serius dan terprogram dengan menambah durasi latihan, tidak ada coba-coba dalam karate” ujarnya.
Hal sama di sampaikan ketua FKTI Korca Jember Senpei Gangsar Widodo.
Baca Juga : Muncul Satu Nama Dalam Pra Musorkab KORMI Jember
Menurutnya, dari pengamatan beberapa bulan ke belakang, program latihan perlu di evaluasi, di susun sesuai setandart karate, tanamkan ke seriusan kepada seluruh kohai dan wali kohai, agar bisa memberikan pilihan dalam mengikuti latihan dari sekedar latihan, menjadi latihan dengan target menjadi atlet dan juara.
Selain itu, instruksi agar setiap Dojo menyeleksi atletnya sejak awal, ternyata belum di lakukan sesuai harapan, dan ini menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh Majelis Sabuk Hitam agar kembali melakukan evaluasi dan membuat perencanaan latihan sesuai standart karate Tradisional.
“Ada yang perlu di evaluasi, khususnya di seluruh Dojo, terkait setandart gerakan karate tradisional, perlu majelis sabuk hitam menggelar diskusi merencanakan kurikulum latihan, sehingga akan ada kesamaan gerakan di seluruh Indonesia, dan ada target, jangan hanya sekedar ikut latihan” tegasnya.
Gangsar juga minta kepada seluruh sabuk hitam, mulai DAN III hingga DAN I yang ada bisa mengikuti Diklat untuk penguasaan tehnik gerakan dasar, dan itu menjadi program MSH Jawa Timur.
“Saya mohon kepada Ketua Majelis Sabuk Hitam Korda Jawa Timur agar menjadwalkan program Diklat gerakan dasar dan wasit juri, karena ini sangat urgen, tidak bisa di tawar tawar lagi”, tegasnya. (*)
