Jember – Hari ini, Minggu 25/5/25, UMKM RW 23 Karangrejo, menggelar bazar di halaman Masjid Baitul Muttaqin. Bazar dengan Nama UMKM Pasar Tangguh tersebut di ikuti ibu-ibu pegiat UMKM setempat.
Ir. Samsul, pembina UMKM Sriwijaya, mengatakan, awalnya keinginan membentuk UMKM disini sempat di tertawakan, namun saat melihat potensi ibu-ibu banyak memiliki produk dengan mutu tak kalah dengan produk diluaran, dirinya berupaya mencari cara bagaimana pelaku UMKM disini bisa terorganisir, dan berjalan dengan baik.
Keinginan tersebut, mendapat support dari Pak Idham Cholid Syahroni, ketua RW 23, Kloncing, Kecamatan Sumbersari dan Mas Hadi, anggota Polsek Sumbersari, dengan membawa program “Kampung Tangguh Semeru”.
Gayung bersambut, keinginan mengkoordinir UMKM menyala, kami berkordinasi dengan Dinas Koperasi Pemkab Jember, hasilnya ada program pengurusan Nomer Ijin Berusaha (NIB), sertifikat halal, dan juga PIRT yang di fasilitasi Dinas Koperasi.
Kesempatan mengurus perijinan dimanfaatkan oleh ibu-ibu pelaku UMKM, sehingga dalam waktu singkat, kemudian ada petugas dari dinas koperasi memberikan sosialisasi pentingnya perijinan tersebut, dan Alhamdulillah hampir semua pelaku UMKM yang terdaftar di RW 23 sudah memiliki nomor ijin berusaha (NIB). Tak berhenti di soal perijinan, Samsul juga menawarkan menggelar bazar produk UMKM, respon nya luar biasa, dan hari ini terwujud.
“Alhamdulillah, walau awalnya ditertawakan, akhirnya keinginan membangun dan mengkoordinir pelaku UMKM di RW 23 direspon luar biasa, ini berkat sinergi dengan program Kampung Tangguh dari Polsek Sumbersari, ini kebersamaan kami dan seluruh panitia yang terlibat” ujarnya.
Baca Juga : Aktivitas Padat, Ketua DPD SWI Jember Usul Musda Di percepat
Selain itu “Kami berhasil memfasilitasi keinginan pelaku UMKM untuk perijinan NIB, sertifikat halal dan sebagainya, semoga kedepannya kami tetap mendapat bantuan kemudahan pengurusan dari dinas koperasi” harapnya.
Kemeriahan bazar UMKM RW 23 ternyata tidak hanya dinikmati warga lokal, beberapa pengunjung datang dari wilayah lain, seperti warga Mastrip, warga Gunung Batu, pegiat senam Lansia, juga warga dari lingkungan tetangga, sehingga acara yang diperkirakan usai pukul 10.00 WIB, ternyata sebelum acara berakhir, semua dagangan ibu-ibu habis, dan ini menjadi energi baru penambah semangat bagi pelaku usaha Pasar Kampung Tangguh. (Ary)