
Fakta Jember – APBD Kabupaten Jember tahun 2026 dipastikan turun sejumlah Rp350 miliar.
Berkurangnya dana pembangunan itu tidak menyurutkan komitmen Bupati Jember Muhammad Fawait untuk menjalankan program yang telah dicanangkan.
“Anggaran kita memang berkurang, tapi bukan berarti kita berhenti bekerja,” terang Bupati Fawait di Sukowono, Senin 10 November 2025.
Baginya, situasi keuangan itu harus menjadi pemicu semua pihak untuk secara bersama-sama lebih kreatif.
“Justru di tengah keterbatasan inilah kita harus semakin kreatif dan bergotong-royong agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan,” tambahnya.
Bupati Fawait di Kecamatan Sukowono untuk melaksanakan aktifitas Gus’e Menyapa.
Gus’e Menyapa dibuka dengan agenda pertemuan bersama para kader posyandu di Balai Desa Mojogemi.
Pertemuan itu menjadi momentum penting bagi Pemkab Jember untuk memperkuat komitmen bersama dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi di wilayah Jember.
Pria yang karib disapa Gus Fawait itu juga menyoroti permasalahan serius yang tengah dihadapi Kabupaten Jember, yakni tingginya angka kematian ibu dan bayi.
Politisi Partai Gerindra ini menyebut, berdasarkan data terakhir, Jember menempati posisi tertinggi di Jawa Timur dalam kasus kematian ibu dan bayi.
“Ini bukan hal yang bisa kita biarkan. Saya mohon bantuan para kader posyandu untuk lebih aktif, karena kalianlah ujung tombak kesehatan masyarakat,” ungkapnya. (*)

