OLAHRAGA

Dianggap Tidak Transparan, Kejuaraan International Jember Marching Carnival Di Protes

Adika, salah satu juri IJMC “Penilaian Juri Sudah Fair”. Foto by : faktajember.

Jember – Diduga tidak transparan, Ajang International Jember Marching Competition (IJMC) di warnai protes keras dari tim Melopil Harmonik, asal Surabaya.

Mereka menuntut transparansi total setelah hasil penilaian juri dianggap tidak sesuai dengan performa. Keluarga dan pembina Melopil Harmonik merasa dirugikan setelah tim mereka, yang awalnya diperkirakan menang ternyata kalah dalam penilaian. Aksi protes mereka dengan mendatangi Tempat di mana Tri Basuki berada, Minggu, 16/11/25

Dina Aristarasari, keluarga peserta, menyoroti masalah penilaian:

*Bobot Visual vs. Tone*

Menurutnya, tim yang kaya visual dan gerak (visualisasi dominan) seharusnya tidak langsung kalah hanya karena dianggap ada sedikit kekurangan pada aspek Tone/Pitch (suara/nada).

Mereka beramai ramai mendesak juri memberikan penjelasan yang jelas (“clear enough”) mengenai alasan kekalahan atau kemenangan secara terbuka di lapangan.

Mereka juga menyayangkan jawaban panitia yang selalu kembali pada alasan subjektif seperti “seni, rasa, dari juri” atau “selera juri.”

Di konfirmasi di lapangan, Adika Putra Perdana, salah satu Juri IJMC, memberikan klarifikasi tegas terhadap protes tersebut, khususnya mengenai sistem penilaian.

Adika menjelaskan, komposisi juri terdiri dari dua juri musik dan satu juri visual.

Baca Juga : Ratna Dwi Prastiwi, Mayoret Cantik Dari Kaki Gunung Raung

Menurutnya, Tim yang memenangkan kategori tersebut unggul karena skor musikalnya lebih tinggi, meskipun juri mengakui bahwa tim Surabaya (Melopil Harmonik) memiliki performa visual yang lebih baik.

Dia juga menegaskan Penilaian Juri Musik Mutlak.

“Yang dinilai itu kan dua musik dan satu visual. Tadi yang menang itu karena secara musikal menang, dua juri Musik tadi dua-duanya pun memilih.” Ujarnya

Adika membantah tudingan penilaian berdasarkan selera, bahkan dia menegaskan semua juri wajib mengikuti kriteria yang jelas, termasuk: Tone Color, Harmoni, Balancing, Blending, dan Konten/Bobot Materi.

Baca Juga :  Terapkan Sekolah Budaya, SDN Ini Juara 2 Silat Se-Jawa Bali

Menurut pria asal kota Bogor tersebut, bahwa juri mendengar performa secara detail di depan lapangan, bukan dari reaksi audiens. Hal ini memungkinkan juri menilai secara akurat aspek-aspek teknis seperti Intonation dan Pitch yang mungkin tidak terdengar jelas oleh penonton biasa. (Bis)

Bagikan Ke: