PEMERINTAHAN PERISTIWA

Warga Tiga Perumahan Tolak Sistem Satu Arah

Warga Perumahan Bangka Tolak Kebijakan SSA full 24 jam, dengan memasang portal, agar tidak dijadikan jalur alternatif. Foto by : faktajember.

Jember – Aksi penolakan terhadap SSA oleh warga semakin melebar. Kabar ditolaknya SSA awalnya hanya dilakukan oleh warga perumahan Mastrip, dan Perumahan Bangka / Belitung. Namun akhirnya penolakan melebar ke warga Nias, dan sekitarnya.

Edy (53), warga Jl. Bangka mengaku, warga mulai geram dengan padatnya arus lalu lintas yang melewati rumahnya, terutama saat pagi hari dan sore. Selain mengganggu kata Edy, warga yang punya anak kecil mulai kawatir dengan ramainya kendaraan yang melewati perumahannya.

“Kami sudah sampaikan ke pengurus RT dan RW, bahwa kami menolak kebijakan Sistem Satu Arah ” ujarnya sengit

Baca Juga : Jember Gelar Deklarasi Pemilu Damai 2024

Dia juga mengaku, pemberlakuan sistim satu arah ini banyak merugikan warga, selain harus mutar kalau antar anak sekolah, juga bakal munculnya kerawanan sosial.

Hal sama disampaikan Desy (20), Mahasiswi Fakultas Teknologi Pertanian. Dia mengaku kost di perumahan Belitung, biasanya kalau pulang dirinya gak terlalu jauh, kini harus mutar, dan itu berpengaruh membengkaknya anggaran bahan bakar. Sebagai mahasiswi yang harus cermat mengatur pengeluaran, dirinya sangat keberatan kalau SSA diberlakukan selama 24 jam.

“Saya juga minta agar pemerintah daerah mencabut kembali kebijkan SSA sehari full, sangat memberatkan bagi dirinya dan mahasiswi lainnya” ujarnya. (Arya)

Bagikan Ke:
Baca Juga :  Kominfo Jember Gelar Focus Group Discussion (FGD) Bertema “Pers Mengawal Pembangunan Berkelanjutan”