PEMERINTAHAN

Smart Living menjadi Unggulan dalam Gerakan 100 Smart City

 

faktajember.com – Program smart living yang digagas Pemerintah Kabupaten Jember menjadi unggulan dalam Gerakan 100 Smart City oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi.

Hal ini disampaikan Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR setelah melakukan presentasi untuk evaluasi pelaksanaan Gerakan 100 Smart City di Gedung ICE Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Kamis, 13 Desember 2018.

“Karena dinilai unik dan manfaatnya nyata. Menyangkut nyawa manusia dan bisa mempercepat pertolongan kepada ibu hamil,” terang bupati terkait pemilihan program unggulan oleh Kominfo itu.

Progam ini diharapkan dapat menurunkan angka kematian bayi dan ibu melahirkan, yang di Kabupaten Jember masih tergolong tinggi.

Teknologi informasi diperlukan dalam upaya penurunan kematian ini. Sebab, lanjut bupati, semua pihak perlu terlibat dalam upaya mulia tersebut.

Dengan program smart living ini, semua pihak bisa memberikan perhatian terhadap ibu hamil yang berada di sekitar lingkungannya.

“Perlu semua pihak terlibat secara aktif dan sistemastis. Untuk ini perlu ditunjang dengan IT (information technology),” terang bupati dengan latar belakang dokter ini.

Dengan smart living ini melibatkan semua bidan negeri dan swasta, dokter, kepala desa, kepala puskesmas, kepala rumah sakit. Semua pihak ini membutuhkan sebuah sistem.

Presentasi oleh bupati ini memfokuskan pada tiga program smart city, yakni smart living, smart branding, dan smart environment.

Smart environment, lanjut bupati, merupakan program agar sampah yang semula jadi masalah diubah menjadi berkah. Program ini menjadikan IT sebagai penunjang operasional bank sampah. Sedangkan smart branding sebagai upaya menunjang produk-produk lokal dan UMKM di Kabupaten Jember.

Dalam presentasinya tersebut Bupati Faida didampingi Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Ratno Cahyadi Sembodo, SH. dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Anas Ma’ruf.

Baca Juga :  DPMD Mulai Lakukan Verifikasi untuk Penilaian Lomba Desa

Bupati Faida menjelaskan, untuk membuat kota menjadi smart city memerlukan waktu. Karena itu, perlu melengkapi program ini menjadi master plan sepuluh tahun. “Meskipun RPJMD kita lima tahun,” terangnya. (achmad)

 

Bagikan Ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.