BUDAYA PENDIDIKAN

Santri Hanya Jadi Guru Ngaji Harus Dibuang

Kepala Kejaksaan Negeri Jember Ponco Hartanto memberikan motivasi kepada santri PP Nurul Qarnain Sukowono saat menggelar bakti sosial untuk memperingati Hari Bakti Adhyaksa ke58 dan Adhyaksa Dharmakarini ke-18. (mad)

faktajember.com – Kepala Kejaksaan Negeri Jember Ponco Hartanto meminta santri di Indonesia untuk membuang pikiran lama terkait predikat yang melekat pada santri.

Selama ini, kata Ponco, masih bercokol pikiran bahwa menjadi santri nantinya hanya menjadi guru ngaji. Tidak bisa lebih dari itu.

“Jadi santri paling –paling jadi guru ngaji. Itu pikiran lama, pikiran yang harus dibuang,” kata Ponco, Sabtu (21/7/2018), di Pondok Pesantren Nurul Qarnain di Kecamatan Sukowono, Jember.

“Sekarang para santri sudah menguasai dunia,” lanjut Ponco yang mendapat tepuk tangan dari ratusan santri.

Ia menceritakan pengalamannya bertemu saat berkeliling di Eropa. Ponco bertemu dengan orang-orang penting di universitas maupun perusahaan besar. Mereka itu berlatar belakang santri.

“Lulusan pondok pesantren menjadi dosen dan bekerja di perusaaan besar, memegang peranan penting,” kata Ponco. “Maka kita harus bangga menjadi santri,” imbuhnya.

Ponco bersama jajaran Kejaksaan Negeri Jember berada di Pondok Pesantren Nurul Qarnain untuk menggelar bakti sosial dalam rangka peringatan Hari Bakti Adhyaksa ke-58 dan Adhyaksa Dharmakarini ke-18.

Rangkaian kegiatan meliputi santunan anak yatim dan santri dhuafa, pemeriksaan kesehatan gratis, dan seminar kesehatan yang bekerjasama dengan RS Kaliwates.

“Apabila santrinya sehat, insya Allah negara kuat. Masa depan ditentukan oleh santri-santri. Insya Allah santri-santri yang hadir disini menjadi pimpinan negeri ini,” Ponco yang diamini santri.

Sementara itu, Pengasuh PP Nurul Qarnain KH Yazid Karimullah menuturkan sabda Rasulullah Muhammad SAW.

“Dunia bisa kuat antara lain, pertama, dengan ilmunya ulama. Ilmu ulama adalah Al Qur’an/ Al Qur’an itu pasti benar dan tidak ada salahnya,” jelas Kia Yazid.

Kedua, pemerintah yang adil. “Insya Allah (pemimpin) Jember sudah termasuk sabda Rasulullah ini. Sebab, saya dengar tidak pandang siapa-siapa, yang masuk (penjara, red), yang tidak salah dikeluarkan,” ujarnya.

Ketiga adalah sumbangsih para dermawan. “Angkatlah para kaum miskin (fuqoro’), karena itu adalah rentetan kekuatan,” jelasnya. Keempat adalah doa orang-orang yang fakir. (mad)

Bagikan Ke:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.