WISATA

Rancang Tontonan di Alun-alun Kecamatan

faktajember.com | Wisata |17 Februari 2019 | 20:25 WIB

Sumbersari – Bupati Jember Faida menyampaikan rencananya untuk menyajikan tontonan untuk menghibur masyarakat Jember.

Tontonan itu saat ini sedang dirancang. Digelar di alun-alun kecamatan setiap Sabtu dan Minggu. Sebagaimana diketahui, beberapa alun-alun kecamatan telah selesai dibangun taman publik dan ruang terbuka.

“Karena sekarang kita membangun alun-alun kecamatan, supaya semua kegiatan tidak tersentral di alun- alun kabupaten,” tuturnya.

Mereka yang akan memberikan tontonan menghibur berasal dari komunitas-komunitas seni yang tumbuh di Jember.

Rencana ini diungkap bupati dalam acara Gita Svara Nuswantara, Sabtu, 17 Februari 2019, di Warung Apresiasi di Jalan Tidar Kecamatan Sumbersari.

Gita Svara Nuswantara digelar oleh Panitia Kerja Zona Apresiasi Teamwork untuk memberikan apresiasi kepada pada seniman dan musisi di Jember.

Tontonan di alun-alun kecamatan itu akan memberikan hiburan kepada masyarakat sekaligus sebagai apresiasi kepada para seniman dan budayawan.

“Saya yakin dan percaya, zona apresiasi akan diminati masyarakat luas dan menjadi zona hiburan alternatif masyarakat, dan menjadi panggung untuk para seniman juga budayawan,” tutur bupati.

Tontonan untuk menghibur masyarakat tersebut sesuai dengan 22 Janji Kerja Bupati dan Wakil Bupati, yakni meningkatkan kegiatan di taman hiburan dan ruang publik.

Tentang Gita Svara Nuswantara, bupati memberikan apresiasinya. Gita Svara NUswantara mengkombinasikan seni budaya dan bisnis kuliner.

“Ekonomi jalan dan indeks kebahagiaan masyarakat Jember juga meningkat,” bupati. “Yang seperti ini sangat cocok untuk anak muda juga orang tua,” lanjutnya.

Dalam Gita Svara Nuswantara ditampilkan seni modern dan tradisional. Menurut bupati, gabungan ini menunjukkan tidak ada alasan perbedaan menjadi penghambat untuk bersatu bersama.

Dandim 0824 Jember Letkol Inf. Arif Munawar yang juga hadir dalam kesempatan tersebu juga memberikan apresiasi untuk Gita Svara Nuswantara.

“Campuran seni lokal yang dikombinasikan dan disenergikan dengan budaya milenial seperti ini akan menjadi suatu seni yang indah, karena kita lahir dari seni. Tanpa seni hidup akan hampa,” ujarnya.

Di era milineal dan digital seperti saat ini, yang membuat rasa egois semakin tinggi, Gita Svara Nuswantara diharapkan menumbuhkan silaturahmi, rasa kebersamaan. “Juga rasa persaudaraan,” Dandim. (achmad)

Bagikan Ke:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.