Kamis 7 Februari 2019, 14:17
faktajember.com – Maraknya permainan elektronik sangat berdampak pada sepinya lomba permainan tradisional.
Situasi itu berimbas pada produsen mainan tradisional yang tersebar di wilayah Kabupaten Jember. Seperti perajin Yoyo di Kecamatan Kalisat.
Seorang perajin Yoyo di Desa Ajung, Kecamatan Kalisat, Kamis 7 Februari 2019, kepada Fakta Jember menceritakan lesunya pasar mainan buatannya.
Pria yang akrab disapa Pak Dullah itu mengaku sudah lama produksi Yoyo miliknya jalan di tempat.
Ia menilai sepinya lomba permainan anak ditambah dan maraknya permainan elektronik sebagai salah satu penyebab minimnya permintaan Yoyo.
Sebagai pengusaha kecil, tentu ia sangat membutuhkan pasar yang cukup.
Usaha yang dirintis sejak lima tahun lalu kini mengalami kelesuan.
Peminat permainan tradisional yoyo mulai beralih ke permainan modern. Anak-anak di sekolah tidak terlihat bermain yoyo. Mereka beralih ke permainan modern.
“Sekarang mereka bermain hape yang bisa mencari mainan canggih,” ujarnya.
Melihat kondisi seperti itu, Nany meminta pemerintah memberikan perhatiannya. Aktivis ini menyarankan pemerintah memberikan rangsangan pada pasar permainan tradisional.
Pemerintah melalui dinas terkait bisa bekerjasama dengan sekolah-sekolah untuk menggelar lomba ketangkasan permainan yoyo. Harapannya, lomba membuka peluang pasar.
“Dinas Perdagangan dan Perindustrian bisa saja melakukan kerja sama dengan sekolah sekolah untuk menggelar lomba ketangkasan bermain yoyo. Dengan begitu akan muncul permintaan yoyo yang cukup besar, juga lomba lomba permainan tradisional lainnya,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah perlu memberikan sentuhan kepada perajin untuk meningkatkan kualitas produk.
Peningkatan kualitas produksi itu akan mampu membuka pasar di luar Jember, bahkan bisa untuk ekspor luar negeri.
Dia mencontohkan Bali sebagai kota wisata bisa menjadi sasaran utama apabila kualitas produk sangat bagus. (ary)