PERISTIWA SOSIAL

Ngabuburit Jelang Buka Puasa

Suasana Ngabuburit di Jalan Kalimantan. Foto by : faktajember.

Jember – Puasa Ramadan memasuki hari pertama. Hari ini, Kamis, 23/3/23 situasi kota tembakau tidak seperti biasanya. Dipagi hari, situasi pasar pagi di Jl. Samanhudi sedikit sepi, tak banyak pedagang disepanjang jalan Samanhudi, belok kearah Matahari, terus hingga depan hotel 88, hanya sedikit pedagang berjualan dihari pertama ramadan.

Jember punya kebiasaan unik saat Ramadan tiba khususnya sore hari, pedagang dadakan menggelar lapaknya di sepanjang jalan Jawa, hingga Bundaran DPRD, terus mengarah ke Utara sepanjang Jalan Kalimatan.

Muda mudi tidak hanya mengais rezeki di bulan Ramadan, dengan menjual aneka jajanan, masakan hingga buah buahan dijual disana. Sementara masyarakat sambil mengisi waktu mereka “Ngabuburit”. Ngabuburit memiliki arti menunggu azan maghrib. Mereka melakukan ngabuburit dengan jalan-jalan, hingga mengaji.

Situasi ngabuburit di Jalan Jawa. Foto by : faktajember.

Yana (26 tahun) mengaku setiap tahun selalu berjualan aneka masakan dan jajanan. Dia menjual makanan untuk menyiapkan mahasiswa yang kost dan tak sempat masak sendiri, selain makanan dia juga menjual aneka takjil seperti pertulo, serabi, es buah dan lain-lain. Saat ditanya sudah berapa lama dia berjualan, ibu satu anak ini mengaku sejak menikah dan suami di PHK dari tempatnya kerja di Sidoarjo.

“Saya sudah lebih 5 tahun berjualan saat Ramadan, lumayan hasilnya pak, banyak yang kita siapkan mulai masakan untuk berbuka, sayur, takjil” ujarnya.

Sementara Nisa (18 tahun), Mahasiswi Univ Jember senang dengan banyaknya pedagang menjual aneka masakan untuk berbuka, termasuk aneka takjil. Dirinya mengaku malas masak saat Ramadan, jadi untuk buka dan sahur selalu beli ikan dan sayurnya, untuk nasi masak sendiri.

“Iya pak saya kost bersama teman teman, untuk bulan puasa ini saya lagi malas masak, kita beli untuk ikan, sayur dan takzil, termasuk untuk sahurnya” ( Arya )

Bagikan Ke: