SOSIAL

Bupati Disebut Punya Perhatian Setiap Saat

faktajember.com | Sosial | Sabtu | 07 Desember 2019 | 10:25 WIB

Jember Kota – Bupati Jember Faida disebut sebagai sosok yang sangat perhatian terhadap tugas Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Jember.

Penilaian itu disampaikan Ketua PMI Pusat Bidang Sukarelawan, Muhammad Muas, saat menjawab pertanyaan wartawan di Alun-alun Jember.

Muas menjawab pertanyaan wartawan bersama Bupati Jember, Faida, di Alun-alun Jember usai  upacara peringatan Hari Sukarelawan PMI, Sabtu, 07 Desember 2019.

Ia menjelaskan, dirinya telah berada di 285 kabupaten dan kota dalam menjalankan aktifitas di Palang Merah Indonesia (PMI).

Dari sekian perjalanan itu, Muas mengaku di Jember menemukan hal yang luar biasa. “Ini salah satu yang luar biasa menurut saya,” ucapnya.

“Ini bukan mengada –ada di depan ibu dokter Faida, yang kebetulan bupati, tetapi ada kenyataan yang menarik,” imbuhnya.

Dalam kacamatanya sebagai pengurus pusat PMI, Faida dinilai sangat memberikan perhatiannya setiap saat terhadap peristiwa yang mungkin bakal terjadi di masyarakat.

“Sebelum kejadian sudah memperhatikan betul. Jadi bukan ketika kejadian, tetapi sebelum kejadian,” katanya.

Kejadian yang dia maksud yakni peristiwa alam seperti kekeringan, kebanjiran, maupun lainnya.

“Apakah PMI antisipasi terhadap peristiwa-peristiwa seperti kekeringan, peristiwa kebanjiran, dan lain sebagainya,” katanya tentang bentuk perhatian Faida itu.

Selain itu, Faida dalam kapasitasnya sebagai bupati berupaya mencapai tujuan PMI dengan memberikan fasilitas kepada PMI dalam bentuk hibah.  “Itu suatu hal yang positif,” tegasnya.

Menjawab pertanyaan Jember sebagai tuan rumah peringatan Hari Sukarelawan PMI, Muas menjelaskan pelaksanaan kegiatan itu diupayakan bergilir.

Upaya itu untuk menjaga suasana kehidupan kebersamaan, kesatuan, dan kolektifitas kerja yang telah dibangun oleh PMI.

Selain itu, pelaksanaan secara bergilir itu bertujuan agar PMI bisa dikenal masyarakat secara baik.

Kedua, masih terang Muas, penyelenggaraan bergilir itu untuk menguji hubungan pemerintah daerah dengan palang merah setempat.

“Ketiga, gema kemanusiaan ini sesuai undang-undang nomor satu tahun 2018. Wajib hukumnya bagi semua kemitraan bangsa ini melakukan sosialiasi kepalangmerahan,” terangnya. (achmad)

Bagikan Ke:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.