Uncategorized

Bupati Berpesan Mahasiswa S2/S3 Cari Kader

“Carilah kader, dan berilah motivasi kepada generasi penerus untuk melanjutkan S2,” kata Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. ketika bertemu sejumlah mahasiswa S2 dan S3 di Pendapa Wahyawibawagraha.

“Masing-masing harus mempersiapkan kader untuk melanjutkan S2 hingga S3,” lanjutnya, saat memberikan pengarahan dalam Kongres 10.000 Mahasiswa Beasiswa D3/D4/S1/S2/S3 tahun 2019.

Kongres 10.000 Mahasiswa Beasiswa D3/D4/S1/S2/S3 tahun 2019 yang digelar di Pendapa Wahyawibawagraha ini merupakan sesi ketiga yang digelar pada Selasa, 15 Oktober 2019.

Pesan itu disampaikan Bupati, karena pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan sangat penting. Apalagi pemerintah telah memberikan fasilitas berupa beasiswa.

Dalam kegiatan ini, Bupati menyerahkan secara simbolis Uang Kuliah Tunggal (UKT) beasiswa mahasiswa S2 dan S3.

“Untuk S2 dan S3 ini, UKT-nya dibayar buat mahasiswa, karena mereka dalam usia sambil bekerja. Jadi kesempatan ini harus dimanfaatkan sampai lulus,” terang Bupati.

Untuk pencairan tahun 2019, jelas Bupati, terdapat 232 mahasiswa S2. Sedangkan mahasiswa S3 sebanyak 9 orang. Mereka semua masuk dalam gelombang kelima.

Mahasiswa S2 dan S3 dari IAIN Jember, IKIP PGRI, UT, Poltek, dan Universitas Brawijaya tercatat terbanyak menerima beasiswa.

“Kami tidak pilih-pilih, dan memberikan kesempatan yang sama. Jadi, jangan sampai ada S2 dan S3 yang drop out, karena bisa mengganggung gerbong berikutnya,” pesannya.

Bupati menuturkan, bahwa beasiswa ini tidak gratis. Beasiwa ini memiliki syarat, yaitu mengumpulkan data masyarakat yang memiliki masalah ekonomi atau sosial, seperti anak yatim piatu, masyarakat miskin dan lainnya.

“Kumpulkan datanya dalam dua minggu. Paling sedikit 25 data. Apapun masalahnya dan datanya, bahkan sampai pelosok,” kata Bupati.

Mahasiswa diminta untuk turun langsung ke lapangan dan berkeliling. “Kalian harus ambil sikap mau membantu atau tidak. Jangan sampai anda menerima beasiswa, tapi tetangganya kesusahan,” kata Bupati dalam pengarahannya.

Untuk tahun ini, dalam penganggaran beasiswa dalam bentuk hibah bansos. “Makanya diperlukan SKTM, karena ini memang syarat dan peraturannya,” terang Bupati.

Ke depan, lanjut Bupati, program ini akan dikaji kembali, sehingga ada ketentuan khusus bagi mahasiswa IPK 4.00, para hafidz dan hafidzoh, serta atlet berprestasi. (mutia/izza/*f2)

 

 

Bagikan Ke: