PEMERINTAHAN

Bupati Pertimbangkan Usulan Semua Cakades Ikuti Ujian Tulis

faktajember.com | Pemerintahan | 30 Juli 2019 | 12:19 WIB

Jember Kota – Bupati Jember Faida menyatakan mempertimbangan usulan agar kedepan semua bakal calon kepala desa untuk mengikuti seleksi kompetensi.

Ini disampaikan Bupati kepada awak media usai memantau pelaksanaan ujian tes tulis bakal calon kepala desa yang digelar di aula PB Soedirman Pemkab Jember, Selasa, 30 Juli 2019.

“Agar kedepan benar benar-benar calon kepala desa berkualifikasi cukup, yang bisa mengikuti pilkades,” ungkapnya.

Seperti tes tulis yang kali ini diikuti oleh para calon kades di 12 kecamatan, yang di tiap desanya menggelar Pilkades terdapat lebih dari lima pendaftar.

Dua belas kecamatan itu yakni Ajung, Arjasa, Gumukmas, Jelbuk, Jenggawah, Jombang, Kalisat, Ledokombo, Rambipuji, Sukowono, Sumberjambe, dan Tempurejo.

“Jadi untuk menyeleksi calon kades yang memenuhi kompetensi dasar bagi desa-desa yang calonnya banyak,” terangnya.

Bupati pun mengaku senang dengan adanya seleksi ini. Sebab, calon benar-benar orang yang mempunyai kompetensi cukup.

Dengan ujian kompetensi ini Bupati berharap tidak sampai ada calon kades yang tidak lancar baca tulis, kurang dalam pengetahuan dasar. Bupati tidak ingin saat memimpin kades terpilih menemui banyak kesulitan.

Tes tulis ini difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Jember. “Tes ini tanpa intervensi. Hasilnya pun dalam waktu yang singkat dan segera diumumkan, dan tidak bisa diganggu gugat,” terang Bupati.

Dalam tes kali ini ada beberapa calon yang tidak bisa ikut tes, karena sedang menjalankan ibadah haji. Bagi mereka ini akan diberi kesempatan ujian susulan.

Kepada pendukung bakal calon yang tidak lolos, Bupati berpesan agar memahami proses yang memang harus dilalui bersama-sama.

“Tes ini adalah tes yang tidak berpihak kepada calon manapun, memang amanat undang-undang untuk bisa menyeleksi calon kades yang maksimal lima calon,” terangnya.

“Apapun hasilnya harus dihormati,” imbuhnya seraya berharap semua pihak dapat menjaga ketertiban, menjaga keamanan.

“Tidak ada gunanya membuat kisruh, karena masing-masing perlu menjaga nama baik, menunjukkan bahwa calon pemimpin yang berkarakter dan bisa mengikuti tata tertib,” pungkasnya. (achmad)

Bagikan Ke:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.